Tak Jera, Netanyahu Kembalikan Pelemahan Peradilan dalam Agenda Pemerintah Israel

Kamis, 25 Mei 2023 - 05:15 WIB
Dia menegaskan, "Tidak ada kabar baik di dalamnya, tidak ada perlawanan terhadap biaya hidup, hanya ada pemerasan tanpa akhir. Anggaran ini merupakan pelanggaran kontrak dengan warga Israel. Kita semua dan anak-anak kita dan anak-anak dari anak-anak kita akan membayarnya."

Kepala partai Yisrael Beiteinu dan mantan Menteri Keuangan, Avigdor Lieberman, men-tweet, "Anggaran ini adalah titik hitam dalam sejarah Negara Israel. Ini adalah proses menjarah perbendaharaan publik dan mengarah pada penghancuran ekonomi Israel, dan sangat menargetkan kelas menengah, dan mereka yang bertugas di ketentaraan dan melakukan layanan di cadangan, pekerja dan pembayar pajak.”

“Mereka yang mendukung anggaran memikul tanggung jawab penuh atas tsunami ekonomi yang kita tuju dalam beberapa bulan mendatang," ujar dia.

Adapun Ketua Daftar Persatuan Nasional, Benny Gantz, mengatakan, "Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Negara Israel."

Reformasi peradilan menjadi isu utama yang memicu unjuk rasa besar-besaran di Israel. Para demonstran menentang perubahan peradilan karena melemahkan lembaga yudikatif yang bertugas mengawasi pemerintah.

Netanyahu tampaknya tidak jera menghadapi gelombang protes yang muncul selama berbulan-bulan untuk menentang reformasi peradilan itu.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More