Rusia Mengamuk, Jet Tempur dan Artilerinya Lenyapkan Penyerang Belgorod
Selasa, 23 Mei 2023 - 23:30 WIB
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow perlu mencegah serangan Ukraina lebih lanjut ke Rusia dan menyuarakan "keprihatinan yang mendalam". "Menyerukan lebih banyak upaya dari kami...sehingga hal ini tidak terjadi lagi," katanya, seperti dikutip AFP.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan para warga sipil dievakuasi dari sembilan desa perbatasan di wilayah itu, yang sebelumnya menghadapi serangan penembakan yang telah menewaskan puluhan orang sejak Moskow melancarkan serangannya tahun lalu.
Di Moskow, insinyur berusia 70 tahun, Sergei Rusakov, mengatakan serangan di perbatasan harus bertindak sebagai peringatan bagi Rusia di selatan negara itu.
"Saya pikir penduduk Belgorod perlu berpikir—tidak berbaring di sofa tetapi menggaruk kepala dan bertanya pada diri sendiri, apakah semuanya normal di negara Rusia?" katanya kepada AFP.
Di Kiev, agen periklanan berusia 46 tahun, Sergiy, mengatakan serangan itu adalah bukti bahwa pasukan Rusia dan Ukraina dapat melancarkan operasi ofensif dan hasil dari konflik tersebut masih belum dapat diprediksi.
"Saya sangat berharap apa yang terjadi mendukung kemenangan kita, siapa pun yang melakukannya," katanya.
Anggota dari dua kelompok anti-Kremlin, "Freedom of Russia Legion" dan "Russian Volunteer Corps", telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Belgorod. Sedangkan Ukraina membantah terlibat.
"Kami tidak mengobarkan perang di wilayah asing," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar.
Dalam sebuah video yang konon dirilis oleh Freedom of Russia Legion pada hari Senin, seorang juru bicara berkamuflase, dikelilingi oleh orang-orang bersenjata berseragam, mengatakan: "Rusia akan bebas!"—slogan yang sering digunakan oleh aktivis oposisi Rusia.
Menurut gubernur setempat, beberapa pesawat tak berawak menyerang rumah dan gedung pemerintah pada Senin semalam tetapi tidak ada yang meninggal.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan para warga sipil dievakuasi dari sembilan desa perbatasan di wilayah itu, yang sebelumnya menghadapi serangan penembakan yang telah menewaskan puluhan orang sejak Moskow melancarkan serangannya tahun lalu.
Di Moskow, insinyur berusia 70 tahun, Sergei Rusakov, mengatakan serangan di perbatasan harus bertindak sebagai peringatan bagi Rusia di selatan negara itu.
"Saya pikir penduduk Belgorod perlu berpikir—tidak berbaring di sofa tetapi menggaruk kepala dan bertanya pada diri sendiri, apakah semuanya normal di negara Rusia?" katanya kepada AFP.
Di Kiev, agen periklanan berusia 46 tahun, Sergiy, mengatakan serangan itu adalah bukti bahwa pasukan Rusia dan Ukraina dapat melancarkan operasi ofensif dan hasil dari konflik tersebut masih belum dapat diprediksi.
"Saya sangat berharap apa yang terjadi mendukung kemenangan kita, siapa pun yang melakukannya," katanya.
Anggota dari dua kelompok anti-Kremlin, "Freedom of Russia Legion" dan "Russian Volunteer Corps", telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Belgorod. Sedangkan Ukraina membantah terlibat.
"Kami tidak mengobarkan perang di wilayah asing," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar.
Dalam sebuah video yang konon dirilis oleh Freedom of Russia Legion pada hari Senin, seorang juru bicara berkamuflase, dikelilingi oleh orang-orang bersenjata berseragam, mengatakan: "Rusia akan bebas!"—slogan yang sering digunakan oleh aktivis oposisi Rusia.
Menurut gubernur setempat, beberapa pesawat tak berawak menyerang rumah dan gedung pemerintah pada Senin semalam tetapi tidak ada yang meninggal.
tulis komentar anda