Banjir Landa Timur Laut Italia, 36.000 Orang Terpaksa Mengungsi

Minggu, 21 Mei 2023 - 16:09 WIB
Banjir Landa Timur Laut Italia, 36.000 Orang Terpaksa Mengungsi. FOTO/Reuters
MILAN - Lebih dari 36.000 orang kini terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir mematikan di timur laut Italia , Sabtu (20/5/2023). Air terus menggenangi daerah permukiman, dan menelan lebih banyak rumah dan menimbulkan tanah longsor yang mengisolasi dusun-dusun.

Seperti dilaporkan AFP, hujan deras pada awal pekan ini telah menewaskan 14 orang. Banjir juga mengubah jalan-jalan di kota-kota wilayah Emilia Romagna menjadi sungai. Dan, karena intensitas hujan kian deras, otoritas regional memperpanjang peringatan cuaca merah hingga Minggu (21/5/2023).





Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pada Sabtu, dia meninggalkan KTT G7 di Jepang lebih awal untuk menangani keadaan darurat.

"Terus terang saya tidak bisa tinggal jauh dari Italia dalam momen yang begitu rumit," katanya kepada wartawan. Ia berterima kasih kepada 5.000 orang - mulai dari petugas penyelamat hingga sukarelawan - yang dikerahkan untuk membantu mereka yang terkena banjir.

Dia juga berterima kasih kepada sesama pemimpin G7 atas tawaran bantuan mereka. Meloni diperkirakan akan mengunjungi beberapa daerah terparah yang dilanda banjir pada akhir pekan ini.



Pihak berwenang di Ravenna pada hari Sabtu memerintahkan evakuasi segera dari lebih banyak dusun yang berisiko. Sebuah helikopter yang terlibat dalam upaya untuk memulihkan listrik jatuh pada hari Sabtu di dekat Lugo, melukai satu dari empat orang di dalamnya, kata dinas pemadam kebakaran.

Banjir juga telah menyebabkan lebih dari 305 tanah longsor dan merusak atau menutup lebih dari 500 jalan di wilayah tersebut.

"Air mulai naik pada pukul 14:00 (pada hari Jumat), datang dari seberang ladang," setelah kanal-kanal di dekatnya meluap akibat banjir sungai,” kata teknisi listrik Mauro Lodola kepada AFP.



"Sulit. Saya ingin cepat selesai, bisa maju dan bangkit," kata pria berusia 54 tahun itu yang tengah berdiri setinggi paha di air kotor yang mengelilingi rumahnya.

Lodola tercekat ketika dia menunjukkan rumahnya yang hancur, air yang membasahi lemari es di dapur dan kasur di tempat tidurnya, yang ditumpuk tinggi dengan perabotan bekas.

Sementara Wali Kota Bologna, Matteo Lepore mengatakan, akan memakan waktu "berbulan-bulan, dan di beberapa tempat mungkin bertahun-tahun" untuk memperbaiki jalan dan infrastruktur.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More