AS Ketir-ketir Iran dan Rusia Perluas Kemitraan Pertahanan
Selasa, 16 Mei 2023 - 08:11 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyampaikan kekhawatirannya setelah Iran dan Rusia memperluas kemitraan pertahanan mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Gedung Putih, Teheran telah memasok 400 drone ke Moskow sejak Agustus lalu.
"Tetapi dukungan mengalir dua arah," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih John Kirby kepada wartawan melalui panggilan telepon pada hari Senin.
Dia mengatakan Iran sekarang mencari peralatan militer senilai miliaran dolar dari Rusia.
“Kemitraan antara Rusia dan Iran secara langsung memungkinkan kegiatan destabilisasi Iran di Timur Tengah, menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Ukraina, tentu saja, tetapi juga bagi tetangga Iran,” kata Kirby.
“Sejak Agustus, Iran telah memberi Rusia lebih dari 400 UAV, terutama jenis Shahed,” lanjut Kirby, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (16/5/2023).
Rusia, menurut laporan Gedung Putih, kemudian mengambil drone Iran ini dan menggunakannya untuk menargetkan infrastruktur kritis Ukraina di dalam wilayah Ukraina.
“Dengan memberi Rusia UAV ini, Iran telah secara langsung memungkinkan perang agresi Rusia di Ukraina,” kata Kirby dalam langkah terbaru oleh pemerintahan Joe Biden untuk mendeklasifikasi beberapa intelijen seperti yang telah terjadi sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina.
Sebagai tanggapan, Kirby mengatakan AS akan mengumumkan lebih banyak sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam peningkatan perdagangan militer antara kedua negara dalam beberapa hari mendatang.
Ditanya tentang keberhasilan banyaknya sanksi yang telah dijatuhkan pada Iran, Kirby menjawab: “Bukan berarti tidak ada ruang dan peluang untuk memberlakukan pembatasan baru.”
Tentang apakah sanksi efektif, Kirby mengatakan sanksi adalah alat jangka panjang.
“Namun seiring berjalannya waktu, efek itu dapat meningkat,” katanya, merujuk pada kontrol ekspor di Moskow, yang telah menghambat kemampuan rezim pemerintah Vladimir Putin untuk membuat amunisi berpemandu presisi.
Pejabat NSC itu mengatakan kemitraan pertahanan skala penuh Iran-Rusia berbahaya bagi Ukraina, Timur Tengah, dan komunitas internasional.
“Kami menggunakan alat yang kami miliki untuk mengekspos dan mengganggu kegiatan ini dan kami siap untuk melakukan lebih banyak lagi,” katanya.
Menurut Gedung Putih, Teheran telah memasok 400 drone ke Moskow sejak Agustus lalu.
"Tetapi dukungan mengalir dua arah," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih John Kirby kepada wartawan melalui panggilan telepon pada hari Senin.
Dia mengatakan Iran sekarang mencari peralatan militer senilai miliaran dolar dari Rusia.
“Kemitraan antara Rusia dan Iran secara langsung memungkinkan kegiatan destabilisasi Iran di Timur Tengah, menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Ukraina, tentu saja, tetapi juga bagi tetangga Iran,” kata Kirby.
“Sejak Agustus, Iran telah memberi Rusia lebih dari 400 UAV, terutama jenis Shahed,” lanjut Kirby, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (16/5/2023).
Rusia, menurut laporan Gedung Putih, kemudian mengambil drone Iran ini dan menggunakannya untuk menargetkan infrastruktur kritis Ukraina di dalam wilayah Ukraina.
“Dengan memberi Rusia UAV ini, Iran telah secara langsung memungkinkan perang agresi Rusia di Ukraina,” kata Kirby dalam langkah terbaru oleh pemerintahan Joe Biden untuk mendeklasifikasi beberapa intelijen seperti yang telah terjadi sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina.
Sebagai tanggapan, Kirby mengatakan AS akan mengumumkan lebih banyak sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam peningkatan perdagangan militer antara kedua negara dalam beberapa hari mendatang.
Ditanya tentang keberhasilan banyaknya sanksi yang telah dijatuhkan pada Iran, Kirby menjawab: “Bukan berarti tidak ada ruang dan peluang untuk memberlakukan pembatasan baru.”
Tentang apakah sanksi efektif, Kirby mengatakan sanksi adalah alat jangka panjang.
“Namun seiring berjalannya waktu, efek itu dapat meningkat,” katanya, merujuk pada kontrol ekspor di Moskow, yang telah menghambat kemampuan rezim pemerintah Vladimir Putin untuk membuat amunisi berpemandu presisi.
Pejabat NSC itu mengatakan kemitraan pertahanan skala penuh Iran-Rusia berbahaya bagi Ukraina, Timur Tengah, dan komunitas internasional.
“Kami menggunakan alat yang kami miliki untuk mengekspos dan mengganggu kegiatan ini dan kami siap untuk melakukan lebih banyak lagi,” katanya.
(mas)
tulis komentar anda