Korban Tewas Sekte Mati Kelaparan untuk Bertemu Yesus Menjadi 179 Orang

Sabtu, 13 Mei 2023 - 15:57 WIB
Jumlah korban tewas dari sekte mati kelaparan untuk bertemu Yesus di Kenya melonjak menjadi 179 orang. Foto/REUTERS
NAIROBI - Jumlah korban tewas dari sekte "mati kelaparan untuk bertemu Yesus " di Kenya melonjak menjadi 179 orang. Jumlah korban bertambah setelah penyelidik menemukan 29 mayat lagi kemarin.

Banyak dari korban adalah anak-anak. Polisi setempat percaya sebagian besar mayat yang ditemukan di hutan dekat kota Malindi di Samudra Hindia adalah pengikut Paul Nthenge Mackenzie, seorang sopir taksi yang menjadi pendeta.

Pendeta Mackenzie inilah yang dituduh menghasut para pengikutnya untuk mati kelaparan dengan dalih "untuk bertemu Yesus".

Komisaris Polisi Regional Pantai Rhoda Onyancha, yang mengumumkan angka kematian terbaru, mengatakan tidak ada orang yang diselamatkan kemarin di padang semak yang luas.





Hujan lebat telah menghentikan operasi pencarian dan penggalian minggu lalu dengan upaya dilanjutkan pada hari Selasa.

Onyancha, seperti dikutip AFP, Sabtu (13/5/2023), mengatakan sekitar 25 orang—termasuk Mackenzie dan "geng penegak" yang bertugas memastikan bahwa tidak ada yang berbuka puasa atau meninggalkan tempat persembunyian di hutan hidup-hidup—tetap berada dalam tahanan polisi.

Mackenzie belum diminta untuk mengajukan pembelaan tetapi pengadilan memerintahkan pada hari Rabu bahwa dia ditahan selama tiga minggu lagi sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas apa yang disebut sebagai "Pembantaian Hutan Shakahola".

Mackenzie (50), pendiri Good News International Church (Gereja Internasional Kabar Baik), menyerahkan diri pada 14 April setelah polisi yang bertindak berdasarkan informasi pertama kali memasuki hutan Shakahola.

Sementara kelaparan tampaknya menjadi penyebab utama kematian, beberapa korban—termasuk anak-anak—dicekik, dipukuli atau mati lemas. Itu menurut kepala ahli patologi pemerintah Johansen Oduor.

Dokumen pengadilan yang diajukan pada hari Senin mengatakan beberapa mayat telah diambil organnya, di mana polisi menuduh para tersangka terlibat dalam pengambilan paksa bagian tubuh.

Tetapi Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki mendesak kehati-hatian, mengatakan kepada wartawan: "Itu adalah teori yang sedang kami selidiki."

Kasus ini mengejutkan warga Kenya dan membuat Presiden William Ruto membentuk komisi penyelidikan atas kematian massal tersebut. Presiden juga membentuk Satuan tugas untuk meninjau peraturan yang mengatur badan-badan keagamaan.

Pendeta lain yang dituduh terkait dengan Mackenzie dibebaskan dengan jaminan pada sidang pengadilan pekan lalu.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More