Ini Alasan Ukraina Belum Lancarkan Serangan Balik
Kamis, 11 Mei 2023 - 15:37 WIB
Untuk saat ini, tidak ada kemungkinan pembicaraan yang nyata untuk mengakhiri konflik, karena kedua belah pihak mengatakan mereka akan berperang sampai menang.
Zelensky telah menawarkan proposal perdamaian berisi 10 poin, menyerukan pengembalian semua wilayah yang diinvasi, pembayaran ganti rugi untuk kerusakan terkait perang dan pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan perang Rusia, sebuah rencana yang ditolak mentah-mentah oleh Moskow.
Sanksi Barat, kata Zelensky, berdampak pada industri pertahanan Rusia, menyebutkan stok rudal Moskow telah habis dan kekurangan artileri.
"Mereka masih memiliki banyak di gudang mereka tapi kita sudah melihat bahwa mereka telah mengurangi penembakan per hari di beberapa daerah," ungkapnya.
Bagaimanapun, kata Zelensky, Moskow telah menemukan cara untuk melewati beberapa sanksi dan dia mendesak dunia internasional untuk menargetkan mereka yang membantu Rusia menghindari larangan tersebut.
Zelensky kembali menolak tuduhan Rusia bahwa Ukraina berada di balik dugaan serangan pesawat tak berawak di Kremlin minggu lalu, yang dijelaskan oleh Moskow sebagai upaya untuk membunuh Presiden Putin.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan dia yakin serangan itu bisa jadi merupakan operasi bendera palsu, yang dilakukan oleh Rusia sendiri, dan klaim itu digunakan sebagai "alasan" oleh Moskow untuk menyerang negaranya.
"Mereka terus-menerus mencari sesuatu yang terdengar seperti pembenaran, dengan mengatakan: 'Anda melakukan ini pada kami, jadi kami melakukan itu pada Anda,'" kata Zelensky.
"Tapi itu tidak berhasil. Bahkan untuk publik domestik mereka, itu tidak berhasil. Bahkan propagandis mereka sendiri tidak percaya itu. Karena itu terlihat sangat, sangat artifisial," tukasnya.
Zelensky telah menawarkan proposal perdamaian berisi 10 poin, menyerukan pengembalian semua wilayah yang diinvasi, pembayaran ganti rugi untuk kerusakan terkait perang dan pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan perang Rusia, sebuah rencana yang ditolak mentah-mentah oleh Moskow.
Sanksi Barat, kata Zelensky, berdampak pada industri pertahanan Rusia, menyebutkan stok rudal Moskow telah habis dan kekurangan artileri.
"Mereka masih memiliki banyak di gudang mereka tapi kita sudah melihat bahwa mereka telah mengurangi penembakan per hari di beberapa daerah," ungkapnya.
Bagaimanapun, kata Zelensky, Moskow telah menemukan cara untuk melewati beberapa sanksi dan dia mendesak dunia internasional untuk menargetkan mereka yang membantu Rusia menghindari larangan tersebut.
Zelensky kembali menolak tuduhan Rusia bahwa Ukraina berada di balik dugaan serangan pesawat tak berawak di Kremlin minggu lalu, yang dijelaskan oleh Moskow sebagai upaya untuk membunuh Presiden Putin.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan dia yakin serangan itu bisa jadi merupakan operasi bendera palsu, yang dilakukan oleh Rusia sendiri, dan klaim itu digunakan sebagai "alasan" oleh Moskow untuk menyerang negaranya.
"Mereka terus-menerus mencari sesuatu yang terdengar seperti pembenaran, dengan mengatakan: 'Anda melakukan ini pada kami, jadi kami melakukan itu pada Anda,'" kata Zelensky.
"Tapi itu tidak berhasil. Bahkan untuk publik domestik mereka, itu tidak berhasil. Bahkan propagandis mereka sendiri tidak percaya itu. Karena itu terlihat sangat, sangat artifisial," tukasnya.
tulis komentar anda