3 Negara Eropa Ini Hentikan Golden Visa, Alasannya soal Keamanan
Selasa, 09 Mei 2023 - 15:01 WIB
MADRID - Banyak negara di Eropa mulai mempertimbangkan untuk mengakhiri skema golden visa atau visa golden. Umumnya, banyak orang memanfaatkan visa golden untuk berinvestasi dan mendapatkan izin tinggal dalam waktu lama.
Dengan program golden visa, penduduk non- Uni Eropa (UE) bisa mendapatkan izin tinggal selama tiga tahun jika membeli properti senilai 500.000 euro atau setara Rp8,1 miliar atau berinvestasi dengan nilai yang sama. Visa tersebut juga bisa diperpanjang hingga dua tahun.
Manuel Viloria Mendieta adan David MartÃnez Garcia, Direktur Transparency International, memperingatkan bahaya golden visa. "Risiko pencucian uang dan mengizinkan kriminal untuk masuk ke suatu negara," kata mereka dilansir El Pais.
Berikut tiga negara yang berencana atau pun sudah mengakhiri program golden visa.
Baca Juga: Melalui Golden Visa, Imigrasi Cari Pelintas Berkualitas
1. SPANYOL
Foto/Reuters
Tahun lalu, sebanyak 2.462 golden visa diberikan oleh pemerintah Spanyol. Itu meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya. Golden visa pertama kali diberikan sejak 2013 dan telah diterima oleh 11.646 orang. Awalnya, pemberian golden visa ditujukan untuk membangkitkan sektor perekonomian karena krisis.
Namun demikian, banyak warga asing membeli properti di Spanyol sehingga harganya terus meningkat. Itu mengakibatkan warga lokal tak mampu membeli rumah. Selain itu, banyak pihak beranggapan nilai golden visa terlalu murah, terutama di Madrid dan Barcelona, untuk membeli sebuah rumah. Itulah melatarbelakangi rencana Pemerintah Spanyol akan menghentikan skema golden visa.
2.PORTUGAL
Foto/Reuters
Sejak Februari 2023, Portugal mempertimbangkan untuk mengakhiri skema golden visa. Mereka sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menghentikan skema tersebut. Pemerintahan sosialis di negara tersebut menganggap warganya sendiri tak mampu membeli rumah karena harganya yang cenderung meningkat.
"Sungguh baik jika golden visa akhirnya dihapus," kata Ana Gomes, mantan anggota Parlemen Eropa dari Partai Sosialis. "Golden visa hanya mengundang pelaku kriminal untuk melakukan pencucian uang. Itu khawatir menjadi kesempatan bagi organisasi teroris untuk menyusup ke zona Schengen," tuturnya.
Namun, tak semua pihak senang dengan berakhirnya golden visa. Hugo Santos Ferreira, presiden Asosiasi Pengembang Properti Portugal, mengatakan banyak pengusaha tak senang dengan langkah pengakhiran golden visa. "Golden visa itu bisa menarik investor asing yang ingin berinvestasi di Portugal," kata Ferreira, dilansir DW. Dia mengatakan, Portugal akan kehilangan reputasi sebagai negara ramah investasi.
3. IRLANDIA
Foto/Reuters
Menteri Kehakiman Irlandia Simon Harris mengumumkan golden visa berakhir pada 15 Februari 2023. Untuk golden visa, orang asing harus merogoh kocek senilai 1 juta euro untuk mendapatkan izin tinggal selama tiga tahun. Meskipun skema golden visa itu sudah dihapus, Irlandia masih bisa menerima warga asing yang berpotensi dengan catatan menguntungkan Irlandia.
Dengan program golden visa, penduduk non- Uni Eropa (UE) bisa mendapatkan izin tinggal selama tiga tahun jika membeli properti senilai 500.000 euro atau setara Rp8,1 miliar atau berinvestasi dengan nilai yang sama. Visa tersebut juga bisa diperpanjang hingga dua tahun.
Manuel Viloria Mendieta adan David MartÃnez Garcia, Direktur Transparency International, memperingatkan bahaya golden visa. "Risiko pencucian uang dan mengizinkan kriminal untuk masuk ke suatu negara," kata mereka dilansir El Pais.
Berikut tiga negara yang berencana atau pun sudah mengakhiri program golden visa.
Baca Juga: Melalui Golden Visa, Imigrasi Cari Pelintas Berkualitas
1. SPANYOL
Foto/Reuters
Tahun lalu, sebanyak 2.462 golden visa diberikan oleh pemerintah Spanyol. Itu meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya. Golden visa pertama kali diberikan sejak 2013 dan telah diterima oleh 11.646 orang. Awalnya, pemberian golden visa ditujukan untuk membangkitkan sektor perekonomian karena krisis.
Namun demikian, banyak warga asing membeli properti di Spanyol sehingga harganya terus meningkat. Itu mengakibatkan warga lokal tak mampu membeli rumah. Selain itu, banyak pihak beranggapan nilai golden visa terlalu murah, terutama di Madrid dan Barcelona, untuk membeli sebuah rumah. Itulah melatarbelakangi rencana Pemerintah Spanyol akan menghentikan skema golden visa.
2.PORTUGAL
Foto/Reuters
Sejak Februari 2023, Portugal mempertimbangkan untuk mengakhiri skema golden visa. Mereka sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menghentikan skema tersebut. Pemerintahan sosialis di negara tersebut menganggap warganya sendiri tak mampu membeli rumah karena harganya yang cenderung meningkat.
"Sungguh baik jika golden visa akhirnya dihapus," kata Ana Gomes, mantan anggota Parlemen Eropa dari Partai Sosialis. "Golden visa hanya mengundang pelaku kriminal untuk melakukan pencucian uang. Itu khawatir menjadi kesempatan bagi organisasi teroris untuk menyusup ke zona Schengen," tuturnya.
Namun, tak semua pihak senang dengan berakhirnya golden visa. Hugo Santos Ferreira, presiden Asosiasi Pengembang Properti Portugal, mengatakan banyak pengusaha tak senang dengan langkah pengakhiran golden visa. "Golden visa itu bisa menarik investor asing yang ingin berinvestasi di Portugal," kata Ferreira, dilansir DW. Dia mengatakan, Portugal akan kehilangan reputasi sebagai negara ramah investasi.
3. IRLANDIA
Foto/Reuters
Menteri Kehakiman Irlandia Simon Harris mengumumkan golden visa berakhir pada 15 Februari 2023. Untuk golden visa, orang asing harus merogoh kocek senilai 1 juta euro untuk mendapatkan izin tinggal selama tiga tahun. Meskipun skema golden visa itu sudah dihapus, Irlandia masih bisa menerima warga asing yang berpotensi dengan catatan menguntungkan Irlandia.
(ahm)
tulis komentar anda