Ukraina Bersumpah Terus Bunuh Orang Rusia di Seluruh Dunia

Senin, 08 Mei 2023 - 09:01 WIB
Serangan drone di Kremlin dalam upaya untuk membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin. Intelijen Ukraina bersumpah untuk terus membunuh orang-orang Rusia di seluruh dunia. Foto/Tangkapan layar video REUTERS/Ostorozhno Novosti
KIEV - Kepala Badan Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR) Jenderal Kyrylo Budanov mengumbar sumpah bahwa organisasinya akan terus membunuh orang-orang Rusia di seluruh dunia.

Budanov telah didakwa dengan pelanggaran terorisme oleh pengadilan Moskow dalam sidang in absentia bulan lalu. Pihak berwenang Rusia mengaitkannya dengan serangkaian operasi sabotase dan pembunuhan, yang terbaru adalah rencana pembunuhan terhadap pejabat tinggi Rusia di Crimea.

Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo News, yang berlangsung bulan lalu tetapi diterbitkan awal pekan ini, Budanov menyatakan: "Apa yang disebut Rusia sebagai terorisme, kami sebut pembebasan.”





Ditanya apakah GUR bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis dan aktivis politik Rusia Darya Dugina di Moskow tahun lalu, dia memberikan jawaban samar.

"Jangan lanjutkan topik itu," katanya.

"Yang akan saya komentari adalah bahwa kami telah membunuh orang Rusia dan kami akan terus membunuh orang Rusia di mana pun di muka dunia ini sampai kemenangan penuh Ukraina," ujarnya.

Terlepas dari klaim Budanov, Washington terindikasi ikut campur untuk mengontrol sepak terjang GUR.

Dokumen Pentagon yang baru-baru ini bocor menunjukkan bahwa ketika Budanov memerintahkan bawahannya untuk bersiap-siap melakukan serangan massal di kota-kota Rusia pada bulan Februari, mata-mata Amerika, yang memantau komunikasinya, turun tangan untuk membatalkan operasi tersebut.

Sejak Budanov berbicara dengan Yahoo News, dua drone bermuatan bahan peledak dijatuhkan di atas Kremlin dan sebuah bom mobil melukai parah penulis dan aktivis Rusia Zakhar Prilepin.

Seorang tersangka dalam serangan bom mobil terhadap Prilepin mengaku kepada penegak hukum Rusia bahwa dia telah disewa oleh pejabat dinas intelijen Ukraina yang tidak disebutkan namanya.

Sedangkan Moskow mengatakan bahwa AS memikul tanggung jawab utama atas serangan drone di Kremlin dan serangan bom mobil terhadap Prilepin.

"Kami tahu betul bahwa keputusan untuk melakukan aksi teroris semacam itu tidak dibuat di Kiev, tetapi di Washington," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tentang serangan terhadap kantor Presiden Vladimir Putin.

"Kejahatan semacam itu tidak akan dibiarkan tanpa jawaban," imbuh Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Russia Today, Senin (8/5/2023).

"Rezim Kiev akan menghadapi hukuman yang keras dan tak terhindarkan," lanjut kementerian tersebut.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More