AS Minta Turki Berikan Sistem Rudal S-400 kepada Ukraina, tapi Ditolak

Senin, 08 Mei 2023 - 06:40 WIB
loading...
AS Minta Turki Berikan...
Amerika Serikat minta Turki memberikan sistem pertahanan rudal canggih S-400 buatan Rusia kepada Ukraina, tapi permintaan itu ditolak. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Amerika Serikat (AS) telah mendekati Turki dengan harapan bahwa Ankara akan memberi Washington akses ke sistem pertahanan rudal canggih S-400 buatan Rusia atau memberikannya kepada Ukraina .

Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu pada hari Minggu.

Namun, kata Cavusoglu, Ankara menolak permintaan tersebut dengan alasan bahwa hal itu akan merusak kedaulatan dan kemerdekaan Turki—negara yang secara resmi berganti nama menjadi Turkiye.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Habertürk pada hari Minggu (7/5/2023), Cavusoglu menceritakan bagaimana AS telah membuat penawaran. "Yang secara langsung berkaitan dengan kedaulatan kita, seperti memberi kendali atas [S-400], dan memberikannya ke tempat lain," ujarnya.

Menlu Cavusoglu mengklarifikasi bahwa Washington telah menyarankan untuk memberikan sistem pertahanan udara tersebut kepada Ukraina, tetapi Ankara mengatakan tidak.



Türki menerima batch pertama S-400 dari Rusia pada 2019, yang memicu kemarahan Amerika Serikat dan NATO karena sistem itu tidak kompatibel dengan persenjataan NATO.

Mengomentari prospek kembalinya Ankara ke program jet tempur siluman F-35 AS, Cavusoglu mengatakan bahwa negaranya tidak lagi tertarik karena kini sedang mengerjakan pesawat militernya sendiri.

Maret lalu, beberapa media Barat melaporkan bahwa AS telah menawarkan Türki kembali ke program F-35 dengan imbalan menyerahkan sistem pertahanan rudal S-400 dan mengirimkannya ke Kiev.

Mengomentari klaim tersebut, Presiden Recep Tayyip Erdogan memperjelas: "Penggunaan S-400 oleh Türki adalah kesepakatan yang dilakukan untuk kami.”
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Kapan Paus Fransiskus...
Kapan Paus Fransiskus Dimakamkan? Berikut Penjelasannya
Rekomendasi
Meluruskan Persepsi...
Meluruskan Persepsi dan Menguak Rahasia MSG Melalui Demo Masak
China Mengancam Negara-negara...
China Mengancam Negara-negara yang Negosiasi Tarif dengan Trump
Tenny Tap Ungkap Fakta...
Tenny Tap Ungkap Fakta Kelam Seorang Bangsawan Elizabeth Bathory
Berita Terkini
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
45 menit yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
1 jam yang lalu
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
2 jam yang lalu
Siapa Saja Calon Paus...
Siapa Saja Calon Paus Berikutnya dan Bagaimana Proses Seleksinya?
3 jam yang lalu
Profil dan Biodata Paus...
Profil dan Biodata Paus Fransiskus, Pembawa Perubahan dan Keterbukaan Gereja Katolik
4 jam yang lalu
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
4 jam yang lalu
Infografis
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Rp8.184 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved