7 Agen Rahasia Cantik yang Pernah Gegerkan Dunia

Senin, 01 Mei 2023 - 13:26 WIB
Anna Chapman, satu dari tujuh agen rahasia cantik yang pernah gemparkan dunia. Foto/Anna Chapman
JAKARTA - Badan intelijen atau badan mata-mata sejatinya bekerja seperti sistem saraf dalam pengaturan pertahanan negara mana pun. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan informasi penting kepada pemimpin negara, lembaga penegak hukum maupun militer tentang kemungkinan ancaman terhadap keamanan nasional.

Kerja mereka mengumpulkan, menganalisis, dan mengeksploitasi informasi rahasia yang tidak tersedia bagi orang biasa. Caranya beragam, termasuk penyusupan atau infiltrasi, spionase, penyadapan, analisis sandi, dan berbagai teknik lainnya.

Banyak badan mata-mata yang terkenal karena keberanian atau kenekatan operasinya, seperti CIA (Amerika Serikat), MI6 (Inggris), Mossad (Israel), RAW (India), GCHQ dan NSA (Inggris dan Amerika Serikat), SVR (Rusia), dan Ministry of State Security (China).

Seorang agen rahasia menjadi salah satu ujung tombak dari kerja badan mata-mata. Sepak terjang merekalah yang ikut menentukan kesuksesan operasi badan intelijen.







7 Agen Rahasia Cantik yang Gegerkan Dunia



Uniknya, pekerjaan sebagai agen intelijen tidak memandang gender. Banyak agen intelijen perempuan berparas cantik yang operasinya pernah menggemparkan dunia. Berikut ulasannya:



1. Mata Hari

(7 Agustus 1876, Leeuwarden - 15 Oktober 1917, Vincennes)



Foto/Dutch Review

Mata Hari menarik kekaguman setiap pria dan membuat iri hati setiap wanita.

Dia dikenal sebagai penari eksotis Belanda, pelacur, dan mata-mata yang dieksekusi oleh regu tembak di Prancis karena melakukan spionase untuk Jerman selama Perang Dunia I.

Aksinya populer karena dia berkeliling di kota-kota Eropa, di mana ia menjadi pelacur orang-orang kuat dalam pemerintahan dan militer.

Hubungannya dengan pria-pria berkuasa sering membawanya melintasi perbatasan internasional. Sebelum Perang Dunia I, Mata Hari umumnya dipandang sebagai seorang pekerja seni dan bohemian yang bersemangat dan hidup bebas.

Namun, ketika perang semakin dekat, dia mulai dilihat oleh beberapa orang sebagai wanita nakal dan tak bermoral, dan dianggap sebagai seorang penggoda yang berbahaya.

Ketika Perang Dunia I pecah, Prancis mencurigainya sebagai mata-mata untuk Jerman, meskipun dia juga kemungkinan melakukannya untuk Prancis.

Pada Januari 1917, atase militer Jerman di Madrid mengirimkan pesan radio ke Berlin yang menggambarkan kegiatan mata-mata Jerman, yang diberi nama kode H-21. Agen intelijen Prancis menyadap pesan-pesan itu, dan dari informasi yang disadap, teridentifikasi bahwa H-21 adalah Mata Hari.

Secara tidak biasa, pesan-pesan itu berada dalam kode yang diketahui intelijen Jerman. Namun, Prancis memecahkan kode-kode itu.

Itu membuat beberapa sejarawan curiga bahwa pesan itu dibuat-buat. Dia kemudian diadili karena spionase dan dinyatakan bersalah. Dia dieksekusi oleh Firing Squad (Regu Tembak) pada tanggal 15 September 1917 di usianya yang ke-41 tahun.

2. Charlotte de Sauve

(Sekitar 1551-30 September 1617)



Foto/smashinglists.com

Charlotte de Sauve adalah seorang wanita bangsawan Prancis dan wanita simpanan Raja Henry dari Navarre. Henry kemudian memerintah sebagai Raja Henry IV dari Prancis.

Charlotte adalah anggota Queen Mother Catherine de’ Medici’s Notorious Flying Squadron—dalam bahasa Prancis; Escadron Volant. Itu adalah sekelompok mata-mata wanita cantik dan informan yang direkrut untuk merayu pria-pria penting di pengadilan, dan dengan demikian mengekstrak informasi untuk diteruskan kepada Ibu Suri.

Charlotte de Sauve telah dikreditkan sebagai sumber informasi yang mengarah pada eksekusi kekasih Marguerite de Valois; Joseph Boniface de La Môle, dan Annibal de Coconnas, atas konspirasi pada 1574.

Pada 1575, Catherine de 'Medici bersekongkol dengan putranya Henry III, di mana ia menginstruksikan Charlotte untuk merayu saudara raja; Francois Navarre dan putra bungsu raja; Duke of Alencon, dengan tujuan memancing permusuhan antara kedua pemuda itu, sehingga mereka tidak akan bersekongkol bersama di masa depan.

Charlotte kemudian menjadi wanita simpanan Duke of Alencon, menciptakan perselisihan antara Navarre dan Alencon, teman dekat yang kemudian berseteru.

Menurut memoar Marguerite; “Charlotte de Sauve memperlakukan mereka berdua (Francois Navarre dan Duke of Alençon) sedemikian rupa sehingga mereka menjadi sangat cemburu satu sama lain, sampai-sampai mereka lupa ambisi mereka, tugas mereka dan rencana mereka dan tidak memikirkan apa pun, tapi mengejar wanita ini".

3. Liu Hulan

(1932–1947)



Foto/smashinglists.com

Dia adalah mata-mata wanita muda yang cantik selama Perang Sipil China antara Kuomintang dan Partai Komunis.

Dia lahir di desa Yunzhouxi, di Distrik Wenshui di Provinsi Shanxi. Dia bergabung dengan Partai Komunis pada tahun 1946 dan kemudian bergabung dengan sebuah asosiasi perempuan yang bekerja untuk mendukung Tentara Pembebasan.

Dia secara aktif terlibat dalam mengorganisir penduduk desa Yunzhouxi untuk mendukung Partai Komunis China.

Kontribusinya melibatkan berbagai kegiatan, seperti memasok makanan ke Tentara Pembebasan Kedelapan, menyampaikan pesan rahasia, dan memperbaiki sepatu bot dan seragam.

Kehidupan dan kematian Liu Hulan telah menjadi simbol keberanian orang-orang China, dan sering disebut sebagai homili kesetiaan mereka kepada Komunisme. Kisahnya sering diceritakan sebagai penghormatan bagi perjuangan dan pengorbanan yang dibuat untuk tujuan membebaskan China dari kekuasaan asing selama berabad-abad.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More