Perang Saudara Sudan Berkecamuk: Kapan Neraka Ini Berakhir, Kami Ketakutan....
Sabtu, 29 April 2023 - 11:16 WIB
RSF menuduh militer melanggar gencatan senjata yang ditengahi secara internasional dengan meluncurkan serangan udara di pangkalannya di Omdurman, kota kembar Khartoum di pertemuan sungai Nil Biru dan Putih, dan Gunung Awliya.
Tentara menyalahkan RSF atas pelanggaran tersebut.
Gencatan senjata seharusnya berlangsung hingga Minggu tengah malam.
Kekerasan tersebut telah mengirim puluhan ribu pengungsi melintasi perbatasan Sudan dan mengancam akan menambah ketidakstabilan di seluruh wilayah Afrika yang bergejolak antara Sahel dan Laut Merah.
"Dari pesawat perang hingga tank dan roket, kami tidak punya pilihan lain selain pergi," kata pria Sudan, Motaz Ahmed, yang tiba di Ibu Kota Mesir, Kairo, setelah perjalanan lima hari.
“Kami meninggalkan rumah kami, pekerjaan kami, barang-barang kami, kendaraan kami, semuanya, sehingga kami dapat membawa anak-anak dan orang tua kami ke tempat yang aman.”
Pemerintah asing menerbangkan diplomat dan warga negaranya ke tempat aman selama seminggu terakhir.
Inggris mengatakan evakuasinya akan berakhir pada Sabtu karena permintaan kursi di pesawat menurun.
Amerika Serikat mengatakan beberapa ratus orang Amerika telah meninggalkan Sudan melalui darat, laut atau udara. Menurut New York Times, konvoi bus yang membawa 300 orang Amerika meninggalkan Khartoum kemarin malam dalam perjalanan sejauh 525 mil ke Laut Merah dalam upaya evakuasi pertama yang diorganisir AS untuk warga.
Di Darfur, sedikitnya 96 orang tewas sejak Senin dalam kekerasan antar-komunal yang dipicu kembali oleh konflik militer-RSF. Demikian disampaikan juru bicara kantor hak asasi manusia (HAM) PBB Ravina Shamdasani.
Tentara menyalahkan RSF atas pelanggaran tersebut.
Gencatan senjata seharusnya berlangsung hingga Minggu tengah malam.
Kekerasan tersebut telah mengirim puluhan ribu pengungsi melintasi perbatasan Sudan dan mengancam akan menambah ketidakstabilan di seluruh wilayah Afrika yang bergejolak antara Sahel dan Laut Merah.
"Dari pesawat perang hingga tank dan roket, kami tidak punya pilihan lain selain pergi," kata pria Sudan, Motaz Ahmed, yang tiba di Ibu Kota Mesir, Kairo, setelah perjalanan lima hari.
“Kami meninggalkan rumah kami, pekerjaan kami, barang-barang kami, kendaraan kami, semuanya, sehingga kami dapat membawa anak-anak dan orang tua kami ke tempat yang aman.”
Pemerintah asing menerbangkan diplomat dan warga negaranya ke tempat aman selama seminggu terakhir.
Inggris mengatakan evakuasinya akan berakhir pada Sabtu karena permintaan kursi di pesawat menurun.
Amerika Serikat mengatakan beberapa ratus orang Amerika telah meninggalkan Sudan melalui darat, laut atau udara. Menurut New York Times, konvoi bus yang membawa 300 orang Amerika meninggalkan Khartoum kemarin malam dalam perjalanan sejauh 525 mil ke Laut Merah dalam upaya evakuasi pertama yang diorganisir AS untuk warga.
Di Darfur, sedikitnya 96 orang tewas sejak Senin dalam kekerasan antar-komunal yang dipicu kembali oleh konflik militer-RSF. Demikian disampaikan juru bicara kantor hak asasi manusia (HAM) PBB Ravina Shamdasani.
Lihat Juga :
tulis komentar anda