Gencatan Senjata Tak Digubris, Pertempuran Terus Berkobar di Sudan
Kamis, 27 April 2023 - 06:40 WIB
Penerbangan pertama yang membawa pulang warga negara Inggris mendarat di Stansted pada hari Rabu, melalui Larnaca di Siprus.
Sekitar 536 warga negara Inggris telah dievakuasi dari Sudan dalam enam penerbangan, kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan.
Ketua Komisi Diaspora Nigeria mengkonfirmasi kepada BBC bahwa evakuasi mahasiswa Nigeria yang terlantar di Sudan telah dimulai.
Diperkirakan ada hingga 5.000 warga Nigeria yang tinggal di Sudan, dan 3.500 dari mereka adalah pelajar.
Namun, seorang siswa kelahiran Inggris di Sudan mengatakan dia tidak memiliki cukup bahan bakar untuk menyelamatkan penerbangan.
Samar Eltayeb (20) dari Birmingham, telah berlindung dengan kerabatnya di luar Khartoum sejak pertempuran dimulai.
Mahasiswa kedokteran tahun ketiga di Universitas Nasional Sudan telah menunggu untuk dievakuasi untuk bergabung dengan orang tua dan saudara kandungnya di Inggris.
"Kami tidak punya bensin, dan pom bensin kosong," kata Eltayeb. "Akan ada penerbangan terus-menerus dalam beberapa hari ke depan, tetapi jika saya tidak dapat menemukan bahan bakar untuk sampai ke sana, maka saya mandek," imbuhnya.
Bus yang membawa pengungsi terus meninggalkan Khartoum meskipun harga bahan bakar dan tiket bus melonjak.
Sekitar 536 warga negara Inggris telah dievakuasi dari Sudan dalam enam penerbangan, kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan.
Ketua Komisi Diaspora Nigeria mengkonfirmasi kepada BBC bahwa evakuasi mahasiswa Nigeria yang terlantar di Sudan telah dimulai.
Baca Juga
Diperkirakan ada hingga 5.000 warga Nigeria yang tinggal di Sudan, dan 3.500 dari mereka adalah pelajar.
Namun, seorang siswa kelahiran Inggris di Sudan mengatakan dia tidak memiliki cukup bahan bakar untuk menyelamatkan penerbangan.
Samar Eltayeb (20) dari Birmingham, telah berlindung dengan kerabatnya di luar Khartoum sejak pertempuran dimulai.
Mahasiswa kedokteran tahun ketiga di Universitas Nasional Sudan telah menunggu untuk dievakuasi untuk bergabung dengan orang tua dan saudara kandungnya di Inggris.
"Kami tidak punya bensin, dan pom bensin kosong," kata Eltayeb. "Akan ada penerbangan terus-menerus dalam beberapa hari ke depan, tetapi jika saya tidak dapat menemukan bahan bakar untuk sampai ke sana, maka saya mandek," imbuhnya.
Bus yang membawa pengungsi terus meninggalkan Khartoum meskipun harga bahan bakar dan tiket bus melonjak.
tulis komentar anda