Ribuan Muslim Filipina Berkumpul di Manila untuk Merayakan Idulfitri
Minggu, 23 April 2023 - 19:40 WIB
MANILA - Ribuan umat Muslim Filipina berkumpul di ibu kota Manila pada Sabtu (22/4/2023), untuk sholat Idulfitri , diikuti dengan piknik untuk merayakan akhir Ramadan. Warga nampak suka cita menyambut hari yang suci bagi umat Muslim itu.
Di Filipina yang mayoritas beragama Katolik, Muslim merupakan sekitar lima persen dari populasi negara itu yang berjumlah 110 juta. Sebagian besar dari mereka tinggal di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu di selatan negara itu, serta di provinsi Palawan di tengah-barat.
Ada sekitar 200.000 umat Muslim yang tinggal di ibu kota Filipina dan mereka yang datang ke Quirino Grandstand di Luneta Park datang untuk menjunjung tinggi tradisi pertemuan Idulfitri di tempat bersejarah tersebut.
Pertemuan dimulai bertahun-tahun yang lalu, ketika komunitas Muslim tumbuh dan Taman Luneta dipilih dalam upaya untuk menampung semua anggotanya pada hari khusus yang menandai akhir bulan puasa.
“Ada kebutuhan akan ruang terbuka dan dari situlah semuanya dimulai. Ada permintaan untuk mengizinkan diadakannya sholat berjamaah selama Idulfitri di Luneta,” ujar Shey Sakaluran Mohammad, kepala Kantor Urusan Muslim Manila, mengatakan kepada Arab News.
“Ada 27 masjid di Manila, tetapi karena populasi yang terus bertambah, mereka tidak bisa lagi menampung semua jamaah,” lanjutnya.
Setelah sholat Idulfitri, para peserta bergabung bersama dalam piknik, di mana makanan dibawa baik secara individu maupun oleh LSM. Sementara pedagang kaki lima menjual makanan ringan, mainan, dan balon warna-warni kepada anak-anak yang bersemangat.
Zenaida Alao, warga Kota Paranaque, telah mengikuti perayaan Idul Fitri di Taman Luneta selama bertahun-tahun.
“Setiap tahun sejak 2016 kami datang ke sini untuk sholat Idul Fitri, seluruh keluarga,” katanya kepada Arab News, sambil membeli balon untuk keponakannya.
Bagi Dr. Potre D. Diampuan dari Women’s Interfaith Network, Idul Fitri adalah waktu kebersamaan, untuk berbagi kegembiraan dan berkah.
“Semua orang harus bahagia,” katanya. “Saatnya berkumpul, mengunjungi teman, kerabat, keluarga… Sangat dianjurkan untuk berkumpul dalam satu pertemuan besar. Itu selalu memunculkan persatuan di dalam umma,” lanjutnya.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
Di Filipina yang mayoritas beragama Katolik, Muslim merupakan sekitar lima persen dari populasi negara itu yang berjumlah 110 juta. Sebagian besar dari mereka tinggal di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu di selatan negara itu, serta di provinsi Palawan di tengah-barat.
Ada sekitar 200.000 umat Muslim yang tinggal di ibu kota Filipina dan mereka yang datang ke Quirino Grandstand di Luneta Park datang untuk menjunjung tinggi tradisi pertemuan Idulfitri di tempat bersejarah tersebut.
Pertemuan dimulai bertahun-tahun yang lalu, ketika komunitas Muslim tumbuh dan Taman Luneta dipilih dalam upaya untuk menampung semua anggotanya pada hari khusus yang menandai akhir bulan puasa.
“Ada kebutuhan akan ruang terbuka dan dari situlah semuanya dimulai. Ada permintaan untuk mengizinkan diadakannya sholat berjamaah selama Idulfitri di Luneta,” ujar Shey Sakaluran Mohammad, kepala Kantor Urusan Muslim Manila, mengatakan kepada Arab News.
“Ada 27 masjid di Manila, tetapi karena populasi yang terus bertambah, mereka tidak bisa lagi menampung semua jamaah,” lanjutnya.
Setelah sholat Idulfitri, para peserta bergabung bersama dalam piknik, di mana makanan dibawa baik secara individu maupun oleh LSM. Sementara pedagang kaki lima menjual makanan ringan, mainan, dan balon warna-warni kepada anak-anak yang bersemangat.
Zenaida Alao, warga Kota Paranaque, telah mengikuti perayaan Idul Fitri di Taman Luneta selama bertahun-tahun.
“Setiap tahun sejak 2016 kami datang ke sini untuk sholat Idul Fitri, seluruh keluarga,” katanya kepada Arab News, sambil membeli balon untuk keponakannya.
Bagi Dr. Potre D. Diampuan dari Women’s Interfaith Network, Idul Fitri adalah waktu kebersamaan, untuk berbagi kegembiraan dan berkah.
“Semua orang harus bahagia,” katanya. “Saatnya berkumpul, mengunjungi teman, kerabat, keluarga… Sangat dianjurkan untuk berkumpul dalam satu pertemuan besar. Itu selalu memunculkan persatuan di dalam umma,” lanjutnya.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
(esn)
tulis komentar anda