Menteri Luar Negeri Taiwan Wanti-wanti Konflik dengan China pada 2027

Sabtu, 22 April 2023 - 21:59 WIB
Menteri Luar Negeri Taiwan wanti-wanti konflik dengan Chhina pada 2027. Foto/Ilustrasi
TAIPEI - Menteri Luar Negeri Taiwan , Joseph Wu, mengatakan dia sedang mempersiapkan kemungkinan konflik dengan China pada tahun 2027.

"Kami menanggapi ancaman militer China dengan sangat serius. Saya pikir 2027 adalah tahun yang perlu kita seriusi," katanya dalam acara LBC’s Tonight seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (22/4/2023).

Meskipun demikian, komentar Wu menunjukkan sejauh mana Taiwan berusaha untuk meningkatkan dukungan dari barat menjelang kemungkinan invasi. Dalam wawancara itu, Wu menekankan risiko yang ditimbulkan oleh konflik kepada Inggris.



“Meskipun Inggris memandang China sebagai peluang ekonomi dalam jangka panjang, serangan terhadap Taiwan akan memengaruhi Inggris dalam sebuah cara yang sangat serius,” ujarnya.

“Oleh karena itu kita perlu melihat cara yang komprehensif agar Inggris, Taiwan, dan negara lain dapat bersatu,” imbuhnya.

Secara khusus, Wu menekankan sejauh mana Inggris – dan seluruh dunia – bergantung pada semikonduktor yang diproduksi di Taiwan, yang menghasilkan lebih dari 90% chip komputer tercanggih.



“Jika ada gangguan pada rantai pasokan atau jalur pelayaran, saya pikir itu akan berdampak serius pada seluruh dunia,” kata Wu.

Wu menarik analogi antara China dan Rusia, dengan mengatakan bahwa dunia telah gagal menganggap serius sikap agresif Rusia di masa lalu.

“Kita tidak menghentikan Rusia untuk mengambil alih Crimea. Dan Rusia berani untuk terus maju dan memulai perang melawan Ukraina," ujarnya

“Kami tidak menghentikan China untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. Dan orang-orang bertanya: apakah Taiwan akan menjadi yang berikutnya? Sekarang Taiwan merasakan semua tekanan ini,” tukasnya.

Intelijen Amerika Serikat (AS) percaya bahwa Xi Jinping, pemimpin China, telah memerintahkan militer negara itu untuk siap pada tahun 2027 untuk mencaplok Taiwan. China menganggap Taiwan, pulau yang demokratis dan berpemerintahan sendiri, sebagai provinsi pemberontak yang harus dipersatukan kembali dengan daratan.

Sejak berkuasa pada tahun 2012, Xi Jinping telah menekankan bahwa masalah Taiwan tidak dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, mengatakan kedua sisi selat Taiwan adalah milik China, dan mereka yang bermain api di Taiwan pada akhirnya akan terbakar.



Beberapa pejabat AS percaya konflik mungkin datang lebih cepat. Pada bulan Januari, Jenderal Mike Minihan, mantan wakil komandan untuk komando Indo-Pasifik AS, mengatakan bahwa instingnya mengatakan kepadanya untuk mengharapkan konflik pada tahun 2025.

Pada hari Selasa, Laksamana John Aquilino, kepala komando Indo-Pasifik AS, mengatakan kepada komite angkatan bersenjata di Kongres bahwa “semua orang menebak-nebak” ketika memprediksi garis waktu konflik.

Yun Sun, direktur program China di Stimson Center, sebuah thinktank AS, mengatakan: “Kemampuan militer adalah syarat yang diperlukan tetapi tidak cukup bagi China untuk melancarkan serangan. Kesiapan militer tidak menunjukkan bahwa China akan mengambil tindakan.”

Sun mencatat bahwa otoritas China tidak pernah secara terbuka menetapkan target 2027. Dia berkata: "Saya tidak berpikir Xi berencana untuk menginvasi Taiwan pada tahun 2027, kecuali Taiwan mendeklarasikan kemerdekaanpadasaatitu."

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More