Korea Utara: G-7 Alat untuk Pertahankan Hegemoni AS

Sabtu, 22 April 2023 - 17:31 WIB
Dikatakan oleh Choe, Pyongyang akan menanggapi dengan "penangkalan yang kuat" jika negara-negara G-7 melakukan upaya apa pun untuk melanggar kepentingan fundamentalnya.

“Kami tidak akan pernah mencari pengakuan atau persetujuan seseorang. Amerika Serikat dan Barat tidak berhak membicarakan ini atau itu tentang posisi kami sebagai negara nuklir, dan apa pun yang mereka katakan, posisi kami tidak akan pernah berubah,” tegasnya.

Pyongyang meluncurkan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18 yang baru dikembangkan minggu lalu, memicu peringatan serangan udara di negara tetangga Jepang.



Pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengklaim bahwa rudal baru itu akan sangat meningkatkan postur serangan balik nuklir negara itu dan menyerang ketidaknyamanan serta kengerian ekstrem pada musuh-musuh negara itu.

Korut telah melakukan setidaknya sembilan uji coba rudal tahun ini di tengah meningkatnya ketegangan dengan Seoul.

Pemerintah Kim Jong-un awal bulan ini memperingatkan latihan militer bersama Korea Selatan (Korsel) dengan AS telah mendorong semenanjung itu ke "jurang perang nuklir."

Pada hari Rabu, Kim Jong-un memerintahkan peluncuran satelit mata-mata pertama Korea Utara, memicu peringatan AS bahwa proyek tersebut dapat digunakan untuk memajukan program rudal balistik negara tersebut.

(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More