Di Penghujung Ramadan, Israel Tembak 7 Warga Palestina
Rabu, 19 April 2023 - 14:50 WIB
YERUSALEM - Setidaknya 7 warga Palestina terluka dalam operasi tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (18/4/2023). Insiden ini terjadi beberapa jam setelah dua pria Israel terluka oleh tembakan di dekat sebuah situs Yahudi di Yerusalem timur.
Seperti dilaporkan AFP, insiden penembakan itu terjadi di tengah periode serangan mematikan dan serangan militer di Tepi Barat, bersamaan dengan pembunuhan di Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, enam orang dengan luka ringan akibat tembakan langsung telah pergi ke rumah sakit pemerintah Jenin. Sementara satu orang lainnya yang tertembak telah dirawat di rumah sakit terdekat, setelah penggerebekan di kota Tepi Barat utara.
Sebuah pernyataan dari militer Israel menegaskan, bahwa operasi sedang berlangsung di kamp pengungsi Jenin, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, otoritas Israel mengatakan, seorang tersangka pria bersenjata Palestina telah melukai dua pria Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur setelah menembaki mobil mereka.
"Petugas polisi berada di tempat kejadian untuk melakukan pencarian terhadap tersangka yang melarikan diri," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Pasukan keamanan Israel menutup jalan-jalan di lingkungan itu, di mana seorang jurnalis AFP melihat petugas memasuki rumah Palestina, dengan drone dan helikopter serta anjing polisi membantu pencarian.
Petugas yang memberlakukan penutupan mencegah mobil dan orang-orang bergerak di pusat lingkungan, ketika pasukan bersenjata berat menyisir daerah itu.
Polisi mengumumkan bahwa mereka telah menemukan senjata pelaku di dekat lokasi penyerangan, yang terjadi di dekat makam Simeon yang Adil—Shimon Hatzadik dalam bahasa Ibrani—sebuah situs yang sering dikunjungi oleh orang Yahudi yang religius.
Senjata itu diidentifikasi sebagai senapan mesin ringan buatan Carlo, yang diproduksi orang Palestina di Tepi Barat.
Rumah sakit Hadassah mengatakan mereka menerima seorang korban tembakan berusia 48 tahun yang
luka ringan, dan pusat medis Shaare Zedek mengatakan sedang merawat seorang pria berusia 50-an dalam kondisi sedang.
Seperti dilaporkan AFP, insiden penembakan itu terjadi di tengah periode serangan mematikan dan serangan militer di Tepi Barat, bersamaan dengan pembunuhan di Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, enam orang dengan luka ringan akibat tembakan langsung telah pergi ke rumah sakit pemerintah Jenin. Sementara satu orang lainnya yang tertembak telah dirawat di rumah sakit terdekat, setelah penggerebekan di kota Tepi Barat utara.
Sebuah pernyataan dari militer Israel menegaskan, bahwa operasi sedang berlangsung di kamp pengungsi Jenin, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, otoritas Israel mengatakan, seorang tersangka pria bersenjata Palestina telah melukai dua pria Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur setelah menembaki mobil mereka.
"Petugas polisi berada di tempat kejadian untuk melakukan pencarian terhadap tersangka yang melarikan diri," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Pasukan keamanan Israel menutup jalan-jalan di lingkungan itu, di mana seorang jurnalis AFP melihat petugas memasuki rumah Palestina, dengan drone dan helikopter serta anjing polisi membantu pencarian.
Petugas yang memberlakukan penutupan mencegah mobil dan orang-orang bergerak di pusat lingkungan, ketika pasukan bersenjata berat menyisir daerah itu.
Polisi mengumumkan bahwa mereka telah menemukan senjata pelaku di dekat lokasi penyerangan, yang terjadi di dekat makam Simeon yang Adil—Shimon Hatzadik dalam bahasa Ibrani—sebuah situs yang sering dikunjungi oleh orang Yahudi yang religius.
Senjata itu diidentifikasi sebagai senapan mesin ringan buatan Carlo, yang diproduksi orang Palestina di Tepi Barat.
Rumah sakit Hadassah mengatakan mereka menerima seorang korban tembakan berusia 48 tahun yang
luka ringan, dan pusat medis Shaare Zedek mengatakan sedang merawat seorang pria berusia 50-an dalam kondisi sedang.
(esn)
tulis komentar anda