Jerman kepada China: Tekan Agresor Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina!
Sabtu, 15 April 2023 - 02:38 WIB
Qin mengatakan, "China percaya satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis Ukraina adalah dengan mempromosikan perdamaian dan pembicaraan."
“Krisis Ukraina telah berkembang hingga hari ini, dan pelajarannya sangat mendalam, layak untuk direnungkan secara mendalam oleh semua pihak. Wilayah tidak bisa dipisahkan, dan keamanan juga tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.
“Tanpa pengakuan kepentingan keamanan pihak tertentu, krisis dan konflik tidak bisa dihindari,” imbuh dia.
Sementara itu, Baerbock mengatakan dia memberi tahu Qin tentang kekhawatiran Jerman bahwa hak asasi manusia "dibatasi" di China dengan "ruang lingkup keterlibatan masyarakat sipil" juga menyusut.
Pada hari Senin, China menghukum dua pengacara hak asasi manusia terkemuka selama lebih dari satu dekade penjara.
Xu Zhiyong dan sesama juru kampanye HAM, Ding Jiaxi, dihukum atas tuduhan subversi kekuasaan negara dalam persidangan tertutup.
Baerbock secara langsung menyinggung Xinjiang, merujuk pada laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merinci serangkaian pelanggaran HAM terhadap Uighur dan minoritas Muslim lainnya di provinsi tersebut, termasuk tuduhan penyiksaan yang meluas yang kredibel.
Namun, Qin menepis kekhawatiran soal HAM dengan mengatakan setiap gesekan dipusatkan pada perang melawan separatisme.
Soal Taiwan, Baerbock mengatakan eskalasi militer akan menjadi "skenario horor" bagi seluruh dunia.
Dia menegaskan kembali posisi Jerman soal kebijakan Satu China, yang menurutnya Beijing diakui sebagai satu-satunya pemerintah China yang sah dan bahwa Berlin tidak mempertahankan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
“Krisis Ukraina telah berkembang hingga hari ini, dan pelajarannya sangat mendalam, layak untuk direnungkan secara mendalam oleh semua pihak. Wilayah tidak bisa dipisahkan, dan keamanan juga tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.
“Tanpa pengakuan kepentingan keamanan pihak tertentu, krisis dan konflik tidak bisa dihindari,” imbuh dia.
Sementara itu, Baerbock mengatakan dia memberi tahu Qin tentang kekhawatiran Jerman bahwa hak asasi manusia "dibatasi" di China dengan "ruang lingkup keterlibatan masyarakat sipil" juga menyusut.
Pada hari Senin, China menghukum dua pengacara hak asasi manusia terkemuka selama lebih dari satu dekade penjara.
Xu Zhiyong dan sesama juru kampanye HAM, Ding Jiaxi, dihukum atas tuduhan subversi kekuasaan negara dalam persidangan tertutup.
Baerbock secara langsung menyinggung Xinjiang, merujuk pada laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merinci serangkaian pelanggaran HAM terhadap Uighur dan minoritas Muslim lainnya di provinsi tersebut, termasuk tuduhan penyiksaan yang meluas yang kredibel.
Namun, Qin menepis kekhawatiran soal HAM dengan mengatakan setiap gesekan dipusatkan pada perang melawan separatisme.
Soal Taiwan, Baerbock mengatakan eskalasi militer akan menjadi "skenario horor" bagi seluruh dunia.
Dia menegaskan kembali posisi Jerman soal kebijakan Satu China, yang menurutnya Beijing diakui sebagai satu-satunya pemerintah China yang sah dan bahwa Berlin tidak mempertahankan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
tulis komentar anda