Hadapi Gelombang Migran, Italia Berlakukan Keadaan Darurat

Kamis, 13 April 2023 - 05:39 WIB
"Saya khawatir kematian ini telah dinormalisasi," Direktur Jenderal IOM Antonio Vitorino memperingatkan. Dia mengatakan penundaan dan kesenjangan dalam pencarian dan penyelamatan yang dipimpin oleh negara telah menelan korban jiwa.

"Lebih dari 20.000 orang tewas di rute Mediterania Tengah sejak 2014," tambahnya.

PBB telah mencatat jumlah kematian migran tertinggi sejak 2017.

Badan migrasinya mengatakan 441 kematian telah dicatat di Mediterania Tengah dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Badan itu memperingatkan bahwa penundaan penyelamatan yang dipimpin negara menyebabkan setidaknya 127 orang meninggal, sementara dalam insiden mematikan lainnya sama sekali tidak ada tanggapan.

Dalam kasus tenggelam terbaru, setidaknya 10 orang dari sub-Sahara Afrika tenggelam di lepas pantai Tunisia, menurut penjaga nasional. Puluhan lainnya diselamatkan setelah kecelakaan pada hari Selasa di lepas kota pelabuhan Sfax.

Tunisia telah menjadi titik keberangkatan terbesar kapal migran dalam beberapa bulan terakhir dan empat kematian lainnya dilaporkan pada akhir pekan di Sfax, sekitar 185 km (115 mil) dari Lampedusa.

Tunisia berada dalam cengkeraman krisis keuangan dan peningkatan tajam penyeberangan laut terjadi setelah Presiden Kais Saied menuduh migran sub-Sahara menyebabkan gelombang kejahatan, yang memicu tuduhan pidato kebencian oleh PBB.

(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More