AS Dukung Taiwan Ikut Partisipasi di WHO

Selasa, 28 April 2020 - 22:07 WIB
AS mendukung partisipasi Taiwan dalam kegiatan di WHO. Foto/Asia Times
TAIPEI - Amerika Serikat (AS) telah menjanjikan dukungan penuh untuk partisipasi dalam kegiatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dukungan itu disampaikan selama pembicaraan telepon antara Menteri Kesehatan kedua belah pihak. Langkah ini diyakini akan memicu protes dari China.

Dalam pembicaraan selama 30 menit, Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung dan mitranya dari AS Alex Azar bertukar pandangan tentang strategi virus Corona dan masalah kesehatan global.

Azar berterima kasih kepada Taiwan karena telah menyumbangkan masker ke AS dan memuji pencapaian negara itu dalam mengatasi COVID-19. Sementara Chen menyatakan penghargaannya atas kolaborasi Amerika dengan Taiwan dalam wabah dan dukungan AS terhadap partisipasi Taiwan dalam Majelis Kesehatan Dunia dan acara WHO lainnya.



"Menteri Azar menegaskan kembali janji AS akan dukungan penuh bagi Taiwan untuk mengambil bagian dalam WHO dan kegiatan kesehatan global lainnya, sehingga Taiwan dapat berbagi keahliannya dengan dunia," kata Kementerian Kesehatan Taiwan seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (28/4/2020).

Kementerian kesehatan Taipei kemudian menulis bahwa pembicaraan itu membuahkan hasil, dan berterima kasih kepada AS atas dukungannya atas partisipasi Taiwan dalam acara-acara WHO.

Azar juga tweet tentang pertemuan itu, mengatakan: "Pagi ini saya berbicara dengan Menteri Chen dari Taiwan tentang wabah COVID-19. Saya berterima kasih kepadanya atas upaya Taiwan untuk berbagi praktik dan sumber daya terbaik mereka dengan AS. Sekarang, lebih dari sebelumnya, kemitraan kesehatan global sangat penting dan saya menghargai kontribusi Taiwan."

Ini adalah pembicaraan pertama antara pejabat kementerian dari AS dan Taiwan sejak wabah virus Corona pertama kali dilaporkan di daratan China pada akhir Desember lalu.

Bukan anggota WHO, Taiwan telah berusaha untuk bergabung dengan badan itu dalam beberapa dekade terakhir. Namun hal itu dicegah oleh China yang menegaskan bahwa Taiwan bukanlah sebuah negara, syarat untuk menjadi anggota WHO.

Beijing selama ini menganggap Taiwan adalah provinsi "bandel" yang harus disatukan dengan daratan China, jika perlu dengan paksa.

Taiwan sendiri telah memenangkan pengakuan global atas keberhasilannya dalam menangani virus Corona melalui respons cepat dan transparansi. Tidak ada transmisi lokal baru dalam 15 hari terakhir, dan pada hari Selasa telah mencatat 429 kasus yang dikonfirmasi selama pandemi, dengan enam kematian dan 307 sembuh.
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More