China Simulasikan Serangan ke Taiwan dari Kapal Induk
Senin, 10 April 2023 - 12:53 WIB
Dalam 24 jam hingga pukul 06.00 pagi hari Senin, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 70 pesawat PLA dan 11 kapal di dalam ADIZ-nya.
ADIZ adalah area besar yang dipantau untuk tujuan pertahanan, dan aset PLA tidak memasuki wilayah Taiwan yang berdaulat.
Namun Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 35 pesawat telah melintasi garis median—perbatasan de facto di perairan internasional Selat Taiwan.
"Peluncuran J-15 menunjukkan bahwa PLA melatih serangan ke Taiwan dari postur gaya pengepungan," kata analis pertahanan independen Ben Lewis mengatakan kepada The Guardian.
“Saya melihat ini sebagai peningkatan bagaimana PLA beroperasi di sekitar Taiwan, sepengetahuan kami hal itu belum pernah terjadi sebelumnya. Kedua, kegiatan ini memberi pilot [jet tempur di] kapal induk China kesempatan untuk mempraktikkan operasi semacam ini di area di mana mereka dapat mengeksekusinya selama konflik yang sebenarnya," paparnya.
PLA juga mengeklaim telah mensimulasikan serangan rudal presisi bersama pada "target utama" di Taiwan, menurut media pemerintah dan animasi yang di-posting online oleh Komando Teater Timur PLA.
Komando itu menggambarkannya sebagai serangan di Taipei dan Kaohsiung dari pangkalan rudal di daratan China.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengulangi bahwa pihaknya beroperasi di bawah prinsip "tidak meningkatkan konflik dan tidak menyebabkan perselisihan", tetapi telah melakukan latihan tanggapan termasuk pengerahan kendaraan rudal anti-kapal berbasis pantai dan pengerahan speedboat rudal.
Peluncuran J-15 juga memicu tanggapan militer dari Jepang. Pada hari Senin, kementerian pertahanannya mengonfirmasi telah melakukan pengerahan jet setelah merekam lepas landas dan pendaratan oleh sekitar 80 jet tempur dan 40 helikopter dari kapal induk Shandong.
ADIZ adalah area besar yang dipantau untuk tujuan pertahanan, dan aset PLA tidak memasuki wilayah Taiwan yang berdaulat.
Namun Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 35 pesawat telah melintasi garis median—perbatasan de facto di perairan internasional Selat Taiwan.
"Peluncuran J-15 menunjukkan bahwa PLA melatih serangan ke Taiwan dari postur gaya pengepungan," kata analis pertahanan independen Ben Lewis mengatakan kepada The Guardian.
“Saya melihat ini sebagai peningkatan bagaimana PLA beroperasi di sekitar Taiwan, sepengetahuan kami hal itu belum pernah terjadi sebelumnya. Kedua, kegiatan ini memberi pilot [jet tempur di] kapal induk China kesempatan untuk mempraktikkan operasi semacam ini di area di mana mereka dapat mengeksekusinya selama konflik yang sebenarnya," paparnya.
PLA juga mengeklaim telah mensimulasikan serangan rudal presisi bersama pada "target utama" di Taiwan, menurut media pemerintah dan animasi yang di-posting online oleh Komando Teater Timur PLA.
Komando itu menggambarkannya sebagai serangan di Taipei dan Kaohsiung dari pangkalan rudal di daratan China.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengulangi bahwa pihaknya beroperasi di bawah prinsip "tidak meningkatkan konflik dan tidak menyebabkan perselisihan", tetapi telah melakukan latihan tanggapan termasuk pengerahan kendaraan rudal anti-kapal berbasis pantai dan pengerahan speedboat rudal.
Peluncuran J-15 juga memicu tanggapan militer dari Jepang. Pada hari Senin, kementerian pertahanannya mengonfirmasi telah melakukan pengerahan jet setelah merekam lepas landas dan pendaratan oleh sekitar 80 jet tempur dan 40 helikopter dari kapal induk Shandong.
tulis komentar anda