Dokumen Rencana Perang AS-NATO di Ukraina Bocor, Ini Respons Kiev
Sabtu, 08 April 2023 - 00:19 WIB
KIEV - Dokumen rahasia yang merinci rencana perang Amerika Serikat (AS) dan NATO untuk membantu Ukraina telah bocor dan memicu Pentagon untuk melakukan penyelidikan. Namun, Kiev menganggap dokumen itu fiktif yang merupakan operasi disinformasi oleh intelijen Rusia .
Ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan kebocoran dokumen itu tampak seperti operasi disinformasi Moskow untuk menyebarkan keraguan tentang rencana serangan balasan Ukraina.
Podolyak mengatakan kepada Reuters bahwa data yang bocor—yang dilaporkan oleh The NewYork Times—pada hari Kamis berisi informasi fiktif dalam jumlah yang sangat besar dan bahwa Rusia berusaha merebut kembali inisiatif dalam invasinya.
“Ini hanyalah elemen standar dari permainan operasional oleh intelijen Rusia. Dan tidak lebih,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4/2023).
“Rusia sedang mencari cara untuk merebut kembali inisiatif tersebut,” lanjut Podolyak.
Laporan The New York Times mengatakan dokumen itu berisi slide presentasi pengarahan—beberapa di antaranya ditandai "sangat rahasia"—, yang beberapa di antaranya menunjukkan kekuatan pasukan yang dinilai, garis waktu untuk pengiriman senjata dan pengeluaran amunisi.
File-file itu muncul di media sosial awal pekan ini. Sementara sumbernya masih belum jelas, kebocoran tersebut telah memicu alarm di Pentagon, yang telah meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana dokumen itu diperoleh.
"Kami mengetahui laporan postingan media sosial dan departemen sedang meninjau masalah ini," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh.
Pentagon telah bekerja untuk menghapus materi itu dari internet, tetapi belum berhasil pada Kamis malam.
Salah satu dokumen bertanda "rahasia besar" memberikan data "Status Konflik per 1 Maret", yang menunjukkan bahwa slide tersebut berumur beberapa minggu.
Meskipun mereka tidak menjelaskan rencana pertempuran khusus, file tersebut menawarkan sekilas penilaian intelijen AS untuk tingkat pasukan Rusia dan Ukraina, jadwal pelatihan dan pengiriman peralatan, data cuaca, serta pengeluaran amunisi—termasuk untuk platformHIMARS yang dipasok AS.
Pentagon sebelumnya tidak mengungkapkan tingkat di mana pasukan Ukraina menggunakan amunisi untuk senjata tersebut.
Beberapa dokumen diduga telah diubah, di mana beberapa versi berbeda yang beredar secara online menunjukkan perkiraan kerugian yang sangat bervariasi di kedua sisi konflik.
File lain mencantumkan data 12 brigade tempur baru Ukraina—yang biasanya terdiri dari 4.000 hingga 5.000 tentara—mencatat bahwa blok AS dan NATO sedang melatih dan memasok sembilan dari mereka.
Dari jumlah itu, dokumen tersebut menyatakan bahwa enam brigade akan siap pada akhir Maret, dan tiga sisanya pada 30 April. Jika asli, dokumen tersebut mewakili salah satu pelanggaran intelijen paling signifikan sejak awal konflik Rusia-Ukraina, dan terjadi saat Kiev dilaporkan sedang mempersiapkan serangan balasan besar-besaran terhadap pasukan Rusia.
Dokumen itu juga menunjukkan dua kemungkinan rute ke wilayah Donbas, Zaporizhzhia, dan Kherson. Tidak jelas kapan serangan balik Ukraina akan dimulai, tetapi kepala intelijen militer Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengeklaim bahwa kedua belah pihak akan bertarung dalam "pertempuran terakhir" dan "pertempuran yang menentukan" di musim semi.
Ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan kebocoran dokumen itu tampak seperti operasi disinformasi Moskow untuk menyebarkan keraguan tentang rencana serangan balasan Ukraina.
Podolyak mengatakan kepada Reuters bahwa data yang bocor—yang dilaporkan oleh The NewYork Times—pada hari Kamis berisi informasi fiktif dalam jumlah yang sangat besar dan bahwa Rusia berusaha merebut kembali inisiatif dalam invasinya.
“Ini hanyalah elemen standar dari permainan operasional oleh intelijen Rusia. Dan tidak lebih,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4/2023).
“Rusia sedang mencari cara untuk merebut kembali inisiatif tersebut,” lanjut Podolyak.
Laporan The New York Times mengatakan dokumen itu berisi slide presentasi pengarahan—beberapa di antaranya ditandai "sangat rahasia"—, yang beberapa di antaranya menunjukkan kekuatan pasukan yang dinilai, garis waktu untuk pengiriman senjata dan pengeluaran amunisi.
File-file itu muncul di media sosial awal pekan ini. Sementara sumbernya masih belum jelas, kebocoran tersebut telah memicu alarm di Pentagon, yang telah meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana dokumen itu diperoleh.
"Kami mengetahui laporan postingan media sosial dan departemen sedang meninjau masalah ini," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh.
Pentagon telah bekerja untuk menghapus materi itu dari internet, tetapi belum berhasil pada Kamis malam.
Salah satu dokumen bertanda "rahasia besar" memberikan data "Status Konflik per 1 Maret", yang menunjukkan bahwa slide tersebut berumur beberapa minggu.
Meskipun mereka tidak menjelaskan rencana pertempuran khusus, file tersebut menawarkan sekilas penilaian intelijen AS untuk tingkat pasukan Rusia dan Ukraina, jadwal pelatihan dan pengiriman peralatan, data cuaca, serta pengeluaran amunisi—termasuk untuk platformHIMARS yang dipasok AS.
Pentagon sebelumnya tidak mengungkapkan tingkat di mana pasukan Ukraina menggunakan amunisi untuk senjata tersebut.
Beberapa dokumen diduga telah diubah, di mana beberapa versi berbeda yang beredar secara online menunjukkan perkiraan kerugian yang sangat bervariasi di kedua sisi konflik.
File lain mencantumkan data 12 brigade tempur baru Ukraina—yang biasanya terdiri dari 4.000 hingga 5.000 tentara—mencatat bahwa blok AS dan NATO sedang melatih dan memasok sembilan dari mereka.
Dari jumlah itu, dokumen tersebut menyatakan bahwa enam brigade akan siap pada akhir Maret, dan tiga sisanya pada 30 April. Jika asli, dokumen tersebut mewakili salah satu pelanggaran intelijen paling signifikan sejak awal konflik Rusia-Ukraina, dan terjadi saat Kiev dilaporkan sedang mempersiapkan serangan balasan besar-besaran terhadap pasukan Rusia.
Dokumen itu juga menunjukkan dua kemungkinan rute ke wilayah Donbas, Zaporizhzhia, dan Kherson. Tidak jelas kapan serangan balik Ukraina akan dimulai, tetapi kepala intelijen militer Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengeklaim bahwa kedua belah pihak akan bertarung dalam "pertempuran terakhir" dan "pertempuran yang menentukan" di musim semi.
(mas)
tulis komentar anda