Serangan AS di Suriah Tewaskan Pemimpin Senior ISIS
Selasa, 04 April 2023 - 23:01 WIB
WASHINGTON - Pasukan Amerika Serikat (AS) berhasil membunuh seorang pemimpin senior ISIS dalam sebuah serangan di Suriah barat laut pada hari Senin. Hal itu diungkapkan Komando Pusat AS (CENTCOM).
Militer AS mengidentifikasi pemimpin itu sebagai Khalid 'Aydd Ahmad Al-Jabouri. Ia dikatakan bertanggung jawab untuk merencanakan serangan ke Eropa dan Turki, serta mengembangkan jaringan kepemimpinan ISIS.
"Kematian Khalid 'Aydd Ahmad al-Jabouri untuk sementara akan mengganggu kemampuan organisasi untuk merencanakan serangan eksternal," demikian rilis dari CENTCOM seperti dikutip dari ABC News, Selasa (4/4/2023).
Meski begitu, menurut Komandan CENTCOM Jenderal Erik Kurilla, ISIS masih menjadi ancaman serius.
"Meski terdegradasi, kelompok itu tetap bisa melakukan operasi di kawasan dengan keinginan untuk menyerang di luar Timur Tengah," kata Kurilla dalam sebuah pernyataan.
AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah sebagai bagian dari upayanya untuk mengalahkan ISIS di wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir pasukan Amerika telah membunuh atau menangkap beberapa pemimpin ISIS di negara tersebut.
Pada awal Februari, Presiden Joe Biden menyetujui serangan darat yang berani di timur laut Suriah yang menewaskan pemimpin global ISIS, yang dikenal sebagai Haji Abdullah. Pada 16 Februari, empat tentara AS dan seekor anjing penjaga terluka dalam serangan lain ketika target mereka, seorang pemimpin senior kelompok Negara Islam yang tewas dalam operasi itu, memicu ledakan, menurut para pejabat.
Sementara pasukan AS berada di Suriah terutama untuk melawan ISIS, mereka juga diserang terus-menerus oleh apa yang disebut Pentagon sebagai kelompok militan yang didukung Iran. Serangan akhir bulan lalu oleh kelompok-kelompok ini menewaskan satu kontraktor Amerika, melukai yang lain, dan melukai sedikitnya 12 anggota militer, menurut pejabat pertahanan.
Menurut Kurilla, ada hampir 80 serangan semacam itu di pangkalan yang menampung pasukan AS di Suriah sejak 2021.
Militer AS mengidentifikasi pemimpin itu sebagai Khalid 'Aydd Ahmad Al-Jabouri. Ia dikatakan bertanggung jawab untuk merencanakan serangan ke Eropa dan Turki, serta mengembangkan jaringan kepemimpinan ISIS.
"Kematian Khalid 'Aydd Ahmad al-Jabouri untuk sementara akan mengganggu kemampuan organisasi untuk merencanakan serangan eksternal," demikian rilis dari CENTCOM seperti dikutip dari ABC News, Selasa (4/4/2023).
Meski begitu, menurut Komandan CENTCOM Jenderal Erik Kurilla, ISIS masih menjadi ancaman serius.
"Meski terdegradasi, kelompok itu tetap bisa melakukan operasi di kawasan dengan keinginan untuk menyerang di luar Timur Tengah," kata Kurilla dalam sebuah pernyataan.
AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah sebagai bagian dari upayanya untuk mengalahkan ISIS di wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir pasukan Amerika telah membunuh atau menangkap beberapa pemimpin ISIS di negara tersebut.
Pada awal Februari, Presiden Joe Biden menyetujui serangan darat yang berani di timur laut Suriah yang menewaskan pemimpin global ISIS, yang dikenal sebagai Haji Abdullah. Pada 16 Februari, empat tentara AS dan seekor anjing penjaga terluka dalam serangan lain ketika target mereka, seorang pemimpin senior kelompok Negara Islam yang tewas dalam operasi itu, memicu ledakan, menurut para pejabat.
Sementara pasukan AS berada di Suriah terutama untuk melawan ISIS, mereka juga diserang terus-menerus oleh apa yang disebut Pentagon sebagai kelompok militan yang didukung Iran. Serangan akhir bulan lalu oleh kelompok-kelompok ini menewaskan satu kontraktor Amerika, melukai yang lain, dan melukai sedikitnya 12 anggota militer, menurut pejabat pertahanan.
Menurut Kurilla, ada hampir 80 serangan semacam itu di pangkalan yang menampung pasukan AS di Suriah sejak 2021.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda