Malaysia Kecam Aksi Bakar Al-Qur'an saat Ramadan di Denmark
Senin, 03 April 2023 - 09:44 WIB
PUTRAJAYA - Pemerintah Malaysia mengecam keras tindakan keji pembakaran salinan kitab suci Al-Qur'an di Denmark. Tindakan Islamofobia di negara Nordik itu terjadi pada 24 Maret dan 31 Maret 2023 atau saat Ramadan.
Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis hari ini (3/4/2023) mengatakan, ini bukan kali pertama aksi keji itu dilakukan di Denmark pada tahun ini.
Meskipun penolakan berulang kali dan kecaman keras oleh umat Islam di seluruh dunia, lanjut kementerian tersebut, penolakan pemerintah Denmark untuk menghentikan tindakan keji ini sama sekali tidak dapat diterima.
“Tindakan Islamofobia yang dilakukan selama bulan suci Ramadan, ketika umat Islam diminta untuk bersabar dan menahan diri, tidak lebih dari penyebaran kebencian dan hasutan untuk melakukan kekerasan,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip Bernama.
Malaysia meminta pemerintah Denmark untuk mengambil tindakan serius terhadap para pelaku dan tidak menyebut tindakan keji itu sebagai kebebasan berekspresi.
Malaysia juga mendesak komunitas internasional untuk melakukan upaya maksimal dalam memastikan bahwa kitab suci agama sepenuhnya dihormati dan dilindungi sambil mengambil tindakan signifikan dalam memerangi Islamofobia.
Kuala Lumpur juga menyerukan komunitas internasional mempromosikan hubungan yang harmonis dan hidup berdampingan secara damai di antara orang-orang yang berbeda agama sesuai dengan dasar-dasar hak asasi manusia (HAM).
Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi aksi pembakaran salinan Al-Qur'an, atau upaya untuk melakukannya, yang berulang kali oleh tokoh atau kelompok Islamofobia di Eropa utara dan negara-negara Nordik, terutama di Denmark dan Swedia.
Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis hari ini (3/4/2023) mengatakan, ini bukan kali pertama aksi keji itu dilakukan di Denmark pada tahun ini.
Meskipun penolakan berulang kali dan kecaman keras oleh umat Islam di seluruh dunia, lanjut kementerian tersebut, penolakan pemerintah Denmark untuk menghentikan tindakan keji ini sama sekali tidak dapat diterima.
Baca Juga
“Tindakan Islamofobia yang dilakukan selama bulan suci Ramadan, ketika umat Islam diminta untuk bersabar dan menahan diri, tidak lebih dari penyebaran kebencian dan hasutan untuk melakukan kekerasan,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip Bernama.
Malaysia meminta pemerintah Denmark untuk mengambil tindakan serius terhadap para pelaku dan tidak menyebut tindakan keji itu sebagai kebebasan berekspresi.
Malaysia juga mendesak komunitas internasional untuk melakukan upaya maksimal dalam memastikan bahwa kitab suci agama sepenuhnya dihormati dan dilindungi sambil mengambil tindakan signifikan dalam memerangi Islamofobia.
Kuala Lumpur juga menyerukan komunitas internasional mempromosikan hubungan yang harmonis dan hidup berdampingan secara damai di antara orang-orang yang berbeda agama sesuai dengan dasar-dasar hak asasi manusia (HAM).
Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi aksi pembakaran salinan Al-Qur'an, atau upaya untuk melakukannya, yang berulang kali oleh tokoh atau kelompok Islamofobia di Eropa utara dan negara-negara Nordik, terutama di Denmark dan Swedia.
(mas)
tulis komentar anda