11 Orang Tewas saat Desak-desakan Pembagian Donasi Ramadan di Pakistan

Sabtu, 01 April 2023 - 06:01 WIB
Petugas penyelamat memindahkan jenazah para korban yang tewas saat desak-desakan selama distribusi donasi Ramadan, di kamar mayat rumah sakit di Karachi, Pakistan, 31 Maret 2023. Foto/REUTERS
ISLAMABAD - Sebanyak 11 orang tewas dalam kerumunan massa yang berdesak-desakan di kota Karachi, Pakistan selatan, Jumat (31/3/2023).

Para korban tewas bergelimpangan saat acara pembagian sumbangan sedekah Ramadan yang memicu kerumunan orang di negara yang dilanda inflasi itu, menurut polisi.

Pakistan telah dilanda gejolak ekonomi selama berbulan-bulan, dengan nilai mata uang rupee runtuh dan harga makanan pokok melonjak hampir 50%.

Gejolak ekonomi itu terjadi saat negara itu berjuang melawan krisis neraca pembayaran yang memaksanya melakukan pembicaraan bail-out dengan Dana Moneter Internasional (IMF).





Fida Janwari, perwira polisi senior di lingkungan Kota Baldia di Karachi barat, menjelaskan, “Penyerbuan terjadi ketika para wanita miskin dengan anak-anak berbondong-bondong ke satu pabrik yang membagikan sedekah.”

"Kepanikan melanda dan orang-orang mulai berlarian," papar dia kepada AFP.

“Jenazah enam wanita dan tiga anak dibawa ke rumah sakit negara bagian Abbasi Shaheed,” ungkap juru bicara pemerintah Muhammad Farraukh.

Seorang pejabat lembaga non-pemerintah Rescue mengatakan kepada AFP bahwa dua jenazah tambahan dikirim ke rumah sakit lain di kota itu.



Asma Ahmed (30) mengatakan nenek dan keponakannya termasuk di antara korban yang tewas.

“Setiap tahun kami datang ke pabrik itu untuk zakat,” ungkap dia.

“Mereka mulai memukuli para wanita dengan pentungan dan mendorong mereka,” papar Asma Ahmed. “Ada kekacauan di mana-mana.”

"Mengapa mereka memanggil kita jika mereka tidak bisa mengaturnya?" ujar dia bertanya.

Janwari mengatakan tiga karyawan pabrik ditangkap setelah gagal memberi tahu polisi tentang acara donasi untuk mengatur pengendalian massa.

Pekan lalu, pada hari pertama Ramadan, ketika umat Islam biasa memberikan sumbangan kepada orang miskin, satu orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam penyerbuan tepung di barat laut Pakistan.

Keuangan Pakistan telah tertatih-tatih oleh beberapa dekade salah urus keuangan dan kekacauan politik.

Situasi ini diperparah oleh krisis energi global yang disebabkan perang di Ukraina, dan banjir yang melumpuhkan negara tahun lalu. Banjir itu menenggelamkan sepertiga wilayah negara itu.

Negara Asia Selatan yang jadi rumah bagi 220 juta jiwa itu terlilit utang dan harus memberlakukan reformasi pajak yang keras dan menaikkan harga utilitas jika berharap membuka tahap lain dari bail-out IMF senilai USD6,5 miliar dan menghindari gagal bayar.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More