Donorkan Sperma, Musisi Ini Jadi Ayah 550 Anak di Seluruh Dunia
Rabu, 29 Maret 2023 - 02:42 WIB
DEN HAAG - Seorang musisi Belanda dilaporkan telah menjadi ayah dari 550 anak di seluruh dunia sejak dirinya menjadi donor sperma . Namun pria tersebut kini menghadapi gugatan yang akan menghentikannya untuk mendonorkan sperma.
Musisi bernama Jonathan Jacob Meijer (41) ini didugat oleh Donorkind Foundation, organisasi yang membela hak-hak anak donor.
Menurut organisasi tersebut, Meijer telah menyesatkan ratusan wanita di seluruh dunia dan dia kemungkinan telah menjadi ayah dari 550 anak.
Meijer, asal Den Haag, telah masuk daftar hitam pada tahun 2017 setelah Dutch Society of Obstetrics and Gynaecology [Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Belanda] memperingatkan bahwa dia telah menjadi ayah dari 102 anak melalui sepuluh klinik berbeda di Belanda.
Namun, menurut situs berita Belanda; AD, dia terus menyumbangkan sperma ke luar negeri di Denmark dan Ukraina dan menawarkan jasanya melalui situs web dan media sosial.
Eva, wanita Belanda yang berada di belakang gugatan Donorkind Foundation, memiliki anak dari Meijer pada tahun 2018 dan mengatakan dia merasa muak karena Meijer telah menjadi ayah dari begitu banyak anak.
Menurut pedoman yang dikeluarkan Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Belanda, satu orang dapat menyumbangkan sperma hingga 25 keturunan atau untuk 12 keluarga untuk mencegah hubungan inses dan melindungi kesehatan mental anak donor.
"Jika saya tahu dia telah menjadi ayah lebih dari seratus anak, saya tidak akan pernah memilih donor ini," kata Eva dalam sebuah pernyataan.
"Ketika saya memikirkan tentang konsekuensi yang dapat terjadi pada anak saya, saya merasakan firasat dan saya menjadi tidak aman tentang masa depannya: berapa banyak anak lagi yang ditambahkan?" paparnya.
"Pergi ke pengadilan adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak saya," lanjut Eva, seperti dikutip dari Euronews, Selasa (28/3/2023).
Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Belanda (NVOG) sebelumnya telah mendesak semua bank dan klinik sperma untuk segera menghentikan penggunaan sperma Meijer.
Menurut pengacara Donorkind Foundation, Mark de Hek, pendonor sperma tersebut melanggar perjanjian dengan klinik dan calon orang tua--yang mengandalkan komitmennya untuk hanya menghasilkan hingga 25 anak.
"Pendonor memprioritaskan keinginannya untuk bereproduksi dan perilakunya mengancam kesehatan mental dan fisik anak-anak donor," kata de Hek.
Media Belanda melaporkan Meijer kini tinggal di Kenya dan menolak mengomentari proses hukum terhadapnya.
Progress Educational Trust (PET), sebuah platform untuk orang-orang yang terkena infertilitas atau kondisi genetik, menyatakan batas 25 keturunan dirancang untuk menjaga tingkat kekerabatan di antara orang-orang yang dihasilkan dari donor serupa dengan populasi secara keseluruhan.
"Ketika materi genetik donor hadir dalam sejumlah besar keturunan, risiko (sangat kecil) bahwa dua saudara tiri dapat membentuk hubungan intim meningkat," kata PET.
Rincian proses hukum terhadap musisi tersebut belum diumumkan.
Musisi bernama Jonathan Jacob Meijer (41) ini didugat oleh Donorkind Foundation, organisasi yang membela hak-hak anak donor.
Menurut organisasi tersebut, Meijer telah menyesatkan ratusan wanita di seluruh dunia dan dia kemungkinan telah menjadi ayah dari 550 anak.
Meijer, asal Den Haag, telah masuk daftar hitam pada tahun 2017 setelah Dutch Society of Obstetrics and Gynaecology [Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Belanda] memperingatkan bahwa dia telah menjadi ayah dari 102 anak melalui sepuluh klinik berbeda di Belanda.
Baca Juga
Namun, menurut situs berita Belanda; AD, dia terus menyumbangkan sperma ke luar negeri di Denmark dan Ukraina dan menawarkan jasanya melalui situs web dan media sosial.
Eva, wanita Belanda yang berada di belakang gugatan Donorkind Foundation, memiliki anak dari Meijer pada tahun 2018 dan mengatakan dia merasa muak karena Meijer telah menjadi ayah dari begitu banyak anak.
Menurut pedoman yang dikeluarkan Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Belanda, satu orang dapat menyumbangkan sperma hingga 25 keturunan atau untuk 12 keluarga untuk mencegah hubungan inses dan melindungi kesehatan mental anak donor.
"Jika saya tahu dia telah menjadi ayah lebih dari seratus anak, saya tidak akan pernah memilih donor ini," kata Eva dalam sebuah pernyataan.
"Ketika saya memikirkan tentang konsekuensi yang dapat terjadi pada anak saya, saya merasakan firasat dan saya menjadi tidak aman tentang masa depannya: berapa banyak anak lagi yang ditambahkan?" paparnya.
"Pergi ke pengadilan adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak saya," lanjut Eva, seperti dikutip dari Euronews, Selasa (28/3/2023).
Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Belanda (NVOG) sebelumnya telah mendesak semua bank dan klinik sperma untuk segera menghentikan penggunaan sperma Meijer.
Menurut pengacara Donorkind Foundation, Mark de Hek, pendonor sperma tersebut melanggar perjanjian dengan klinik dan calon orang tua--yang mengandalkan komitmennya untuk hanya menghasilkan hingga 25 anak.
"Pendonor memprioritaskan keinginannya untuk bereproduksi dan perilakunya mengancam kesehatan mental dan fisik anak-anak donor," kata de Hek.
Media Belanda melaporkan Meijer kini tinggal di Kenya dan menolak mengomentari proses hukum terhadapnya.
Progress Educational Trust (PET), sebuah platform untuk orang-orang yang terkena infertilitas atau kondisi genetik, menyatakan batas 25 keturunan dirancang untuk menjaga tingkat kekerabatan di antara orang-orang yang dihasilkan dari donor serupa dengan populasi secara keseluruhan.
"Ketika materi genetik donor hadir dalam sejumlah besar keturunan, risiko (sangat kecil) bahwa dua saudara tiri dapat membentuk hubungan intim meningkat," kata PET.
Rincian proses hukum terhadap musisi tersebut belum diumumkan.
(min)
tulis komentar anda