Negara Bagian AS Batasi Remaja Akses Media Sosial
Sabtu, 25 Maret 2023 - 06:07 WIB
“Tingkat depresi kaum muda dan masalah kesehatan mental lainnya sedang meningkat, dan perusahaan media sosial tahu bahwa produk mereka beracun. Mereka merancang aplikasi mereka agar membuat ketagihan,” ujar Gubernur Cox dalam posting Twitter.
Dia menambahkan, “Sebagai pemimpin, dan orang tua, kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi generasi muda kami.”
Undang-undang tersebut disambut baik oleh para pembela hak anak, dengan Common Sense Media menggambarkannya sebagai “kemenangan besar bagi anak-anak dan keluarga di Utah.”
Itu juga menyatakan harapan bahwa negara bagian lain akan mengikuti dan meminta pertanggungjawaban perusahaan media sosial.
Namun, undang-undang tersebut tidak menentukan bagaimana undang-undang baru dapat ditegakkan. Para kritikus berpendapat verifikasi usia dapat menimbulkan risiko besar bagi keamanan online, kebebasan berbicara, dan anonimitas.
Seorang juru bicara Meta, yang memiliki Instagram dan Facebook, menanggapi RUU tersebut dengan menyatakan perusahaan telah mengembangkan lebih dari 30 alat untuk "mendukung remaja dan keluarga," termasuk mekanisme yang memungkinkan orang tua membatasi jumlah waktu yang dihabiskan remaja di aplikasi Meta, serta teknologi verifikasi usia yang memfilter konten yang diakses oleh anak di bawah umur.
Dia menambahkan, “Sebagai pemimpin, dan orang tua, kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi generasi muda kami.”
Undang-undang tersebut disambut baik oleh para pembela hak anak, dengan Common Sense Media menggambarkannya sebagai “kemenangan besar bagi anak-anak dan keluarga di Utah.”
Itu juga menyatakan harapan bahwa negara bagian lain akan mengikuti dan meminta pertanggungjawaban perusahaan media sosial.
Namun, undang-undang tersebut tidak menentukan bagaimana undang-undang baru dapat ditegakkan. Para kritikus berpendapat verifikasi usia dapat menimbulkan risiko besar bagi keamanan online, kebebasan berbicara, dan anonimitas.
Seorang juru bicara Meta, yang memiliki Instagram dan Facebook, menanggapi RUU tersebut dengan menyatakan perusahaan telah mengembangkan lebih dari 30 alat untuk "mendukung remaja dan keluarga," termasuk mekanisme yang memungkinkan orang tua membatasi jumlah waktu yang dihabiskan remaja di aplikasi Meta, serta teknologi verifikasi usia yang memfilter konten yang diakses oleh anak di bawah umur.
(sya)
tulis komentar anda