Calon Anggota NATO Ini Buka Opsi Pasok Ukraina dengan Jet Tempur F/A-18 Hornet
Jum'at, 24 Maret 2023 - 19:50 WIB
HELSINKI - Finlandia, calon anggota NATO, membuka opsi memasok Ukraina dengan jet tempur F/A-18 Hornet untuk perang melawan invasi Rusia .
Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin tidak mengesampingkan langkah seperti itu.
“Kami telah membuat keputusan untuk mendapatkan pesawat tempur baru, dan ya, saya pikir kami dapat mendiskusikan apa yang akan kami lakukan dengan armada yang kami tinggalkan ini,” kata Marin kepada surat kabar Finlandia, Helsingin Sanomat, ketika ditanya tentang nasib jet tempur F/A-18 Hornet.
Dalam laporan terpisah, Helsingin Sanomat melaporkan bahwa Ukraina telah mengajukan permintaan resmi untuk negosiasi trilateral antara Kiev, Washington, dan Helsinki untuk membahas transfer jet tempur F/A-18 Hornet dari Finlandia.
Permintaan itu datang beberapa minggu setelah PM Marin bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev.
Selama kunjungan 10 Maret lalu, Marin yang dikutip oleh Finnish Broadcasting Company mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk memberikan jet tempur F/A-18 Hornet yang dinonaktifkan kepada Ukraina, tetapi dia mundur beberapa hari kemudian dengan mengatakan; "Tidak ada yang menjanjikan jet Hornet Finlandia kepada Ukraina."
Selama wawancaranya dengan Helsingin Sanomat, PM Marin tetap tidak berjanji untuk menyediakan jet tempur, namun tidak menutup kemungkinan akan hal itu.
"Ini adalah pertanyaan yang perlu diperiksa dengan sangat hati-hati," kata Marin, sebelum menyebutkan bahwa Finlandia harus mempertimbangkan keamanannya sendiri karena memiliki perbatasan yang luas dengan Rusia.
Helsingin Sanomat bertanya tentang proposal yang diajukan Ukraina terkait transfer jet tempur. Marin mengatakan dia tidak bisa membahas detail dari apa yang dia anggap sebagai "masalah rahasia".
"Pada tingkat umum, saya dapat menyatakan bahwa Ukraina telah meminta bantuan Finlandia, sama seperti semua negara anggota Uni Eropa dan negara mitra lainnya, untuk mendapatkan lebih banyak persenjataan bagi negara itu," katanya.
“Kebutuhan mereka terutama menyangkut amunisi dan semua material yang dikonsumsi setiap hari di Ukraina, tetapi mereka juga membutuhkan peralatan yang lebih berat, baik tank maupun pertahanan udara dan juga pesawat tempur.”
Ketika didesak lebih lanjut jika Finlandia telah menolak permintaan Ukraina untuk jet tempur F/A-18 Hornet, Marin mengatakan dia mungkin dapat membahas topik tersebut ketika Finlandia mengumumkan paket bantuan berikutnya kepada Zelensky.
"Garis untuk mendukung Ukraina bersatu. Diskusi tentang, misalnya, pengiriman jet tempur ke Ukraina diadakan secara luas di tingkat Eropa, dan banyak negara telah membuat keputusan ini. Kami juga tidak dapat menghindari diskusi ini di Finlandia, tetapi ini ada di depan kita juga," kata Marin kepada surat kabar tersebut.
Meskipun Marin mulai terbuka soal kemungkinan Finlandia mengirim jet tempur F/A-18 Hornet ke Ukraina, Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen mengatakan dia tidak ingin memberikan jet tempur Hornet ke Ukraina.
“Pandangan saya sebagai Menteri Pertahanan Finlandia adalah bahwa kami membutuhkan Hornet ini untuk mengamankan negara kami sendiri,” kata Kaikkonen pada konferensi pers hari Kamis, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/3/2023).
"Saya memandang negatif gagasan bahwa mereka akan disumbangkan selama beberapa tahun ke depan. Dan jika kita melihat lebih jauh, pemahaman saya adalah bahwa mereka mulai usang dan hanya memiliki sedikit nilai guna yang tersisa."
Guy McCardle, redaktur pelaksana Special Operations Forces Report (SOFREP), mengatakan kepada Newsweek bahwa Hornet adalah jet yang kokoh dan terbukti dalam pertempuran.
Mengenai bagaimana Hornet dibandingkan dengan MiG-29 yang akan diterima Ukraina dari Polandia dan Slovakia, McCardle mengatakan bahwa kedua jenis jet itu “cukup cocok".
"MiG memiliki kecepatan tertinggi yang lebih tinggi pada 1.519 mil per jam tetapi jangkauan tanpa bahan bakar yang lebih rendah. Hornet menawarkan avionik yang unggul," ujarnya.
Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin tidak mengesampingkan langkah seperti itu.
“Kami telah membuat keputusan untuk mendapatkan pesawat tempur baru, dan ya, saya pikir kami dapat mendiskusikan apa yang akan kami lakukan dengan armada yang kami tinggalkan ini,” kata Marin kepada surat kabar Finlandia, Helsingin Sanomat, ketika ditanya tentang nasib jet tempur F/A-18 Hornet.
Dalam laporan terpisah, Helsingin Sanomat melaporkan bahwa Ukraina telah mengajukan permintaan resmi untuk negosiasi trilateral antara Kiev, Washington, dan Helsinki untuk membahas transfer jet tempur F/A-18 Hornet dari Finlandia.
Permintaan itu datang beberapa minggu setelah PM Marin bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev.
Selama kunjungan 10 Maret lalu, Marin yang dikutip oleh Finnish Broadcasting Company mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk memberikan jet tempur F/A-18 Hornet yang dinonaktifkan kepada Ukraina, tetapi dia mundur beberapa hari kemudian dengan mengatakan; "Tidak ada yang menjanjikan jet Hornet Finlandia kepada Ukraina."
Selama wawancaranya dengan Helsingin Sanomat, PM Marin tetap tidak berjanji untuk menyediakan jet tempur, namun tidak menutup kemungkinan akan hal itu.
"Ini adalah pertanyaan yang perlu diperiksa dengan sangat hati-hati," kata Marin, sebelum menyebutkan bahwa Finlandia harus mempertimbangkan keamanannya sendiri karena memiliki perbatasan yang luas dengan Rusia.
Helsingin Sanomat bertanya tentang proposal yang diajukan Ukraina terkait transfer jet tempur. Marin mengatakan dia tidak bisa membahas detail dari apa yang dia anggap sebagai "masalah rahasia".
"Pada tingkat umum, saya dapat menyatakan bahwa Ukraina telah meminta bantuan Finlandia, sama seperti semua negara anggota Uni Eropa dan negara mitra lainnya, untuk mendapatkan lebih banyak persenjataan bagi negara itu," katanya.
“Kebutuhan mereka terutama menyangkut amunisi dan semua material yang dikonsumsi setiap hari di Ukraina, tetapi mereka juga membutuhkan peralatan yang lebih berat, baik tank maupun pertahanan udara dan juga pesawat tempur.”
Ketika didesak lebih lanjut jika Finlandia telah menolak permintaan Ukraina untuk jet tempur F/A-18 Hornet, Marin mengatakan dia mungkin dapat membahas topik tersebut ketika Finlandia mengumumkan paket bantuan berikutnya kepada Zelensky.
"Garis untuk mendukung Ukraina bersatu. Diskusi tentang, misalnya, pengiriman jet tempur ke Ukraina diadakan secara luas di tingkat Eropa, dan banyak negara telah membuat keputusan ini. Kami juga tidak dapat menghindari diskusi ini di Finlandia, tetapi ini ada di depan kita juga," kata Marin kepada surat kabar tersebut.
Meskipun Marin mulai terbuka soal kemungkinan Finlandia mengirim jet tempur F/A-18 Hornet ke Ukraina, Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen mengatakan dia tidak ingin memberikan jet tempur Hornet ke Ukraina.
“Pandangan saya sebagai Menteri Pertahanan Finlandia adalah bahwa kami membutuhkan Hornet ini untuk mengamankan negara kami sendiri,” kata Kaikkonen pada konferensi pers hari Kamis, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/3/2023).
"Saya memandang negatif gagasan bahwa mereka akan disumbangkan selama beberapa tahun ke depan. Dan jika kita melihat lebih jauh, pemahaman saya adalah bahwa mereka mulai usang dan hanya memiliki sedikit nilai guna yang tersisa."
Guy McCardle, redaktur pelaksana Special Operations Forces Report (SOFREP), mengatakan kepada Newsweek bahwa Hornet adalah jet yang kokoh dan terbukti dalam pertempuran.
Mengenai bagaimana Hornet dibandingkan dengan MiG-29 yang akan diterima Ukraina dari Polandia dan Slovakia, McCardle mengatakan bahwa kedua jenis jet itu “cukup cocok".
"MiG memiliki kecepatan tertinggi yang lebih tinggi pada 1.519 mil per jam tetapi jangkauan tanpa bahan bakar yang lebih rendah. Hornet menawarkan avionik yang unggul," ujarnya.
(min)
tulis komentar anda