Aduh Kasihan, Pasukan Ukraina Gunakan Senjata Abad ke-19 untuk Bela Bakhmut

Minggu, 19 Maret 2023 - 00:54 WIB
Senjata itu sudah dianggap usang oleh Perang Dunia Pertama, dengan pasukan Inggris menggunakan senapan mesin ringan Vickers sebagai gantinya.

Duduk di gudang senjata Ukraina sejak negara itu menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia, Maxim telah digunakan di garis depan di Donbass sejak tahun lalu.

Sementara pasukan Ukraina mengatakan kepada Telegraph bahwa Maxim adalah "senjata yang cukup efektif di tangan yang cakap", beberapa prajurit Kiev mengeluh mereka belum menerima perlengkapan yang lebih baru.

“Rusia memiliki artileri, kendaraan lapis baja, dan pasukan mereka lima sampai enam kali lebih besar dari kita,” ujar seorang sersan di dekat Severodonetsk kepada Radio France Internationale Juli lalu.

Dia menjelaskan, “Kami hanya memiliki senapan mesin dan RPG dari tahun 1986. Senapan mesin Degtyarov dari tahun 1943. Dan senapan mesin Maxim dari tahun 1933.”

AS sendiri telah mengirim senjata dan amunisi ke Ukraina senilai lebih dari USD37 miliar sejak operasi militer Rusia dimulai Februari lalu.

Namun, dengan persediaan Barat yang menipis, penasihat Amerika menginstruksikan pasukan Ukraina menghemat amunisi mereka jika mereka berharap melakukan serangan balasan musim semi ini.

Pejabat militer Barat juga menasihati Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar tidak bergantung pada Artyomovsk, yang saat ini hampir dikepung pasukan Rusia.

Kiev merahasiakan jumlah korban, tetapi para pejabat AS percaya "lebih dari 100.000 pasukan Ukraina" telah tewas sejak Februari lalu, dengan "banyak dari kerugian ini" terjadi di kota itu, menurut laporan Politico awal pekan ini.

Meskipun para pejabat AS menganggap Artyomovsk tidak penting secara strategis, itu adalah pusat logistik penting bagi militer Ukraina.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More