Kelompok HAM Sebut Iran Eksekusi Mati Tahanan Politik Kurdi

Sabtu, 18 Maret 2023 - 07:55 WIB
Ilustrasi
TEHERAN - Otoritas Iran pada Jumat (17/3/2023) menghukum gantung seorang pria Kurdi yang dipandang sebagai tahanan politik oleh para aktivis, kata kelompok-kelompok hak asasi manusia. Eksekusi mati ini meningkatkan kewaspadaan atas melonjaknya jumlah eksekusi di negara itu tahun ini.

“Mohayyedin Ebrahimi, 43, digantung saat fajar di penjara Urmia di Iran barat laut,” kata kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia dan kelompok hak asasi Hengaw dalam pernyataan terpisah, seperti dikutip dari AFP.



“Lima pria lainnya juga dieksekusi atas tuduhan terkait narkoba di Urmia pada Jumat pagi,” tambah kelompok itu.



Ebrahimi ditangkap pada tahun 2017 saat terjadi bentrokan di mana dia ditembak di kaki, dan dijatuhi hukuman mati pada tahun berikutnya. Dia dituduh terlibat dalam Partai Demokratik Kurdistan Iran, sebuah kelompok terlarang yang telah mengobarkan perjuangan bersenjata untuk menentukan nasib sendiri wilayah berpenduduk Kurdi di Iran.

Ebrahimi membantah tuduhan tersebut, dengan kelompok hak asasi mengatakan dia hanya bekerja sebagai porter yang membawa barang dari Irak. Baik IHR maupun Hengaw menggambarkannya sebagai “tahanan politik” yang telah mengalami pengakuan paksa saat di penjara.

Amnesty International mengutuk eksekusi yang terjadi "setelah pengadilan yang sangat tidak adil yang mengandalkan 'pengakuan' yang tercemar penyiksaan."



Kelompok hak asasi yang berbasis di London menambahkan bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei “harus berhenti menggunakan hukuman mati sebagai alat represi politik dan melakukan moratorium eksekusi.”

Ada kekhawatiran eksekusi Ebrahimi akan segera terjadi setelah dia diizinkan bertemu dengan keluarganya dan dipindahkan ke sel isolasi.

IHR mengatakan protes terjadi di luar pintu penjara Urmia pada Kamis malam setelah eksekusinya akan segera dilakukan, dan putranya ditangkap.

Sementara Hengaw mengatakan, keluarga Ebrahimi awalnya diberi tahu bahwa dia akan pindah ke penjara lain setelah hukuman ditangguhkan, hanya untuk dipanggil untuk mengambil jenazah.



Sebelum dieksekusi, dia telah menulis surat kepada IHR memohon bantuan untuk menyelamatkan nyawanya dan menggambarkan tuduhan itu sebagai "palsu dan dibuat-buat".

Hukuman gantung dilakukan saat peringatan meningkat atas tingginya jumlah eksekusi di Iran, yang juga menghadapi kecaman keras internasional atas tindakan kerasnya terhadap gerakan protes yang meletus pada September.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More