Presiden Herzog Sebut Perang Saudara Ancaman Nyata bagi Israel
Jum'at, 17 Maret 2023 - 04:30 WIB
TEL AVIV - Presiden Israel , Isaac Herzog memperingatkan bahwa Israel berada di titik balik dan menekankan dia telah terlibat dalam upaya mediasi dan berbicara dengan "ribuan orang" selama berminggu-minggu.
"Siapa pun yang berpikir bahwa perang saudara yang nyata, kehidupan manusia, adalah garis yang tidak akan kami capai, mereka sesungguhnya tidak tahu," kata Herzog selama video langsung Facebook, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (15/3/2023).
“Perang saudara adalah garis merah,” kata Herzog. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi dengan biaya berapa pun atau dengan cara apa pun," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa aksi protes telah merusak ekonomi, keamanan, masyarakat, hubungan politik Israel. Dan yang terpenting adalah persatuan bangsa. Menurutnya, semua orang Israel sedang mencari rencana yang akan membawa keadilan dan perdamaian.
Koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengusulkan langkah-langkah yang akan mengubah cara hakim ditunjuk dengan memberi Knesset lebih banyak pengawasan dan pemerintah lebih berkuasa atas komite yang memilih mereka.
Proposal tersebut telah menimbulkan protes besar, yang selama akhir pekan diikuti oleh 300.000 orang, termasuk pejabat dan personel militer.
Perusahaan juga telah mulai menarik dana dari Israel karena takut akan apa yang mungkin ditimbulkan oleh proposal tersebut jika tidak ada pemisahan antara negara dan peradilan.
Sementara itu, Sekretaris Pemerintah, Yossi Fuchs, mengonfirmasi di Twitter bahwa koalisi tidak mendukung rencana presiden. “Rencana presiden adalah sepihak dari presiden dan belum disetujui oleh anggota koalisi mana pun,” kata Fuchs.
Presiden Israel, yang perannya sebagian besar bersifat seremonial, telah melakukan pembicaraan dalam beberapa pekan terakhir untuk menengahi kompromi antara anggota koalisi dan mereka yang menentang perubahan peradilan. Tetapi, ia belum mengonfirmasi bahwa dirinya mendapat dukungan untuk rencana tersebut dari para legislator.
"Siapa pun yang berpikir bahwa perang saudara yang nyata, kehidupan manusia, adalah garis yang tidak akan kami capai, mereka sesungguhnya tidak tahu," kata Herzog selama video langsung Facebook, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (15/3/2023).
“Perang saudara adalah garis merah,” kata Herzog. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi dengan biaya berapa pun atau dengan cara apa pun," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa aksi protes telah merusak ekonomi, keamanan, masyarakat, hubungan politik Israel. Dan yang terpenting adalah persatuan bangsa. Menurutnya, semua orang Israel sedang mencari rencana yang akan membawa keadilan dan perdamaian.
Koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengusulkan langkah-langkah yang akan mengubah cara hakim ditunjuk dengan memberi Knesset lebih banyak pengawasan dan pemerintah lebih berkuasa atas komite yang memilih mereka.
Proposal tersebut telah menimbulkan protes besar, yang selama akhir pekan diikuti oleh 300.000 orang, termasuk pejabat dan personel militer.
Perusahaan juga telah mulai menarik dana dari Israel karena takut akan apa yang mungkin ditimbulkan oleh proposal tersebut jika tidak ada pemisahan antara negara dan peradilan.
Sementara itu, Sekretaris Pemerintah, Yossi Fuchs, mengonfirmasi di Twitter bahwa koalisi tidak mendukung rencana presiden. “Rencana presiden adalah sepihak dari presiden dan belum disetujui oleh anggota koalisi mana pun,” kata Fuchs.
Presiden Israel, yang perannya sebagian besar bersifat seremonial, telah melakukan pembicaraan dalam beberapa pekan terakhir untuk menengahi kompromi antara anggota koalisi dan mereka yang menentang perubahan peradilan. Tetapi, ia belum mengonfirmasi bahwa dirinya mendapat dukungan untuk rencana tersebut dari para legislator.
(esn)
tulis komentar anda