Oposisi Israel Sebut Rekonsiliasi Arab Saudi-Iran sebagai Kegagalan Netanyahu

Minggu, 12 Maret 2023 - 17:10 WIB
loading...
Oposisi Israel Sebut...
Oposisi Israel Sebut Rekonsiliasi Arab Saudi-Iran sebagai Kegagalan Netanyahu. FOTO/Reuters
A A A
TEL AVIV - Pemulihan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran merupakan kegagalan kebijakan luar negeri oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu . Hal itu diungkapkan lawan-lawan politik Netanyahu.

Kubu oposisi Israel mengatakan, Netanyahu telah mengabaikan hubungan eksternal negara untuk fokus pada reformasi peradilan domestik, sebuah proyek yang telah memecah belah negara dan membawa puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan.



“Ini adalah kegagalan total dan berbahaya kebijakan luar negeri pemerintah Israel,” kata pemimpin oposisi Yair Lapid di Twitter, seperti dikutip dari AFP, Jumat (10/3/2023).

Dia memuji “era baru” dalam hubungan antara Israel dan dunia Arab – yang sebagian besar memandang Israel sebagai paria – ketika negaranya dan Uni Emirat Arab setuju untuk menormalisasi hubungan.

Di bawah Abraham Accords yang ditengahi AS, kesepakatan serupa dicapai dengan Bahrain, dan kemudian Maroko.

Sejak dimulainya proses itu, Netanyahu tidak pernah menyembunyikan tujuan utamanya: untuk membawa kekuatan Muslim Sunni utama dunia, Arab Saudi, ke dalam kesepakatan sebagai bagian dari aliansi regional melawan musuh Israel, Iran.



Sebaliknya, Riyadh dan saingan regionalnya, Iran, pada hari Jumat mengatakan mereka telah setuju untuk memulihkan hubungan dan membuka kembali misi diplomatik secara mengejutkan, pengumuman yang ditengahi China.

Dihubungi oleh AFP, Kementerian Luar Negeri Israel tidak segera memberikan komentar. Tetapi, beberapa tokoh oposisi Israel memandang pemulihan hubungan Riyadh-Teheran sebagai kegagalan Netanyahu, perdana menteri terlama di negara itu.

Dia kembali berkuasa pada bulan Desember dalam koalisi dengan Yahudi ultra-Ortodoks dan sekutu ekstrem kanan.

“Ini adalah runtuhnya tembok pertahanan regional yang mulai kami bangun melawan Iran,” lanjut Lapid. “Inilah yang terjadi ketika Anda sibuk sepanjang hari dengan proyek hukum yang gila alih-alih menangani Iran,” tambahnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1976 seconds (0.1#10.140)