5 Latar Belakang Pemimpin Wagner Group Ingin Menjadi Presiden Ukraina
Selasa, 14 Maret 2023 - 13:38 WIB
Padahal, Wagner tengah berperang melawan tentara Ukraina demi memperebutkan kota Bakhmut.
Geram dengan Kementerian Pertahanan Rusia, Prigozhin menduga terjadi pengkhianatan dari para pejabat militer negara tersebut.
Sebab, Prigozhin mengaku sudah menandatangani dokumen agar amunisi segera dikirim ke Bakhmut. Sayangnya, amunisi tak juga sampai.
Prigozhin mengatakan pasukannya mengalami kelaparan amunisi. Apabila kekurangan amunisi ini adalah sebuah kesengajaan, Prigozhin menekankan perlakuan itu jelas merupakan pengkhianatan.
Kritik tersebut disampaikan bersamaan dengan pernyataan tidak adanya pasokan amunisi ke Wagner Group. Keluhan tersebut bukan hanya sekali disampaikan Prigozhin kepada Kementerian Pertahanan Rusia.
Newsweek memberitakan, Prigozhin berulang kali mengeluhkan hal yang sama, berbarengan dengan kritik atas minimnya sumber daya pasukan.
Anton Gerashchenko, salah satu penasihat urusan dalam negeri Ukraina, menanggapi hal tersebut dengan santai.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Prigozhin hanyalah bentuk pengalihan perhatian dari ambisi politiknya di Rusia. Prigozhin diketahui ingin berkuasa dan menjadi penerus Putin.
Geram dengan Kementerian Pertahanan Rusia, Prigozhin menduga terjadi pengkhianatan dari para pejabat militer negara tersebut.
3. Kecurigaan Mendasar
Masih menyoal sentimen dan keluhan nihilnya amunisi kiriman Rusia, kecurigaan Prigozhin terkait adanya kecurangan yang dilakukan pejabat militer Rusia cukup mendasar.Sebab, Prigozhin mengaku sudah menandatangani dokumen agar amunisi segera dikirim ke Bakhmut. Sayangnya, amunisi tak juga sampai.
Prigozhin mengatakan pasukannya mengalami kelaparan amunisi. Apabila kekurangan amunisi ini adalah sebuah kesengajaan, Prigozhin menekankan perlakuan itu jelas merupakan pengkhianatan.
4. Kurangnya Pasokan Sumber Daya
Selain amunisi, Prigozhin juga mengungkapkan bahwa Wagner mengalami kekurangan sumber daya untuk pasukannya.Kritik tersebut disampaikan bersamaan dengan pernyataan tidak adanya pasokan amunisi ke Wagner Group. Keluhan tersebut bukan hanya sekali disampaikan Prigozhin kepada Kementerian Pertahanan Rusia.
Newsweek memberitakan, Prigozhin berulang kali mengeluhkan hal yang sama, berbarengan dengan kritik atas minimnya sumber daya pasukan.
Anton Gerashchenko, salah satu penasihat urusan dalam negeri Ukraina, menanggapi hal tersebut dengan santai.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Prigozhin hanyalah bentuk pengalihan perhatian dari ambisi politiknya di Rusia. Prigozhin diketahui ingin berkuasa dan menjadi penerus Putin.
tulis komentar anda