Sultan Selangor: Pendakwah Perlu Akreditasi agar Islam Terjaga dari Ajaran Salah
Sabtu, 11 Maret 2023 - 02:30 WIB
SHAH ALAM - Sultan Selangor, Malaysia , Sharafuddin Idris Shah mengatakan pendakwah Islam perlu akreditasi. Tujuannya untuk menjaga agama Islam dari unsur ajaran yang salah.
Dia menegaskan akreditasi bagi pendakwah Islam bukan untuk menghalangi atau mempersulit mereka dalam mengajar atau pun syiar, melainkan langkah preventif untuk memenuhi tujuan syariah dalam kaitannya dengan melestarikan Islam.
Akreditasi, kata Sultan Selangor, hanya dapat diberikan kepada mereka yang memiliki pengetahuan luas tentang Islam untuk memungkinkan mereka mengajar atau mengadakan ceramah agama di masjid atau surau di seluruh negara bagian.
“Untuk memastikan bahwa agama Islam tetap terjaga dari unsur ajaran yang salah, fitnah dan niat buruk yang dapat merugikan agama, masyarakat dan negara, diperlukan akreditasi,” katanya dalam sebuah posting di halaman Facebook Selangor Royal Office, Jumat (10/3/2023).
Sultan Sharafuddin juga meminta umat Islam di Selangor untuk memahami dan menghargai pesan dalam khotbah Jumat berjudul "Akreditasi Pengajaran, Sebuah Keharusan" yang dibacakan di masjid-masjid di seluruh negara bagian pada hari Jumat.
Khotbah tersebut mendesak para khatib yang diakreditasi oleh Dewan Agama Islam Selangor untuk selalu mematuhi hukum dan instruksi dari otoritas agama.
Menekankan pentingnya pesan tersebut, penguasa Selangor itu juga mengatakan para penceramah Islam juga harus menggunakan mandat mengajar mereka dalam situasi yang tepat, bukan untuk keuntungan pribadi.
“Jangan menyisipkan lawakan yang ekstrem karena masyarakat hanya akan mengingat lawakan bukan ilmu yang disampaikan, yang pada akhirnya akan membuat mereka lebih tertarik kepada narasumber karena candaannya, bukan ilmunya,” kata Sultan Selangor.
Dia juga memperingatkan para pengkhotbah agar tidak menyentuh politik dan menyebabkan permusuhan di antara umat Islam, atau antara ras atau kelompok orang di negara tersebut atau berbicara tentang hal-hal yang dapat memicu kebencian atau penghinaan terhadap agama dan pemerintah.
“Departemen Agama Islam Selangor sering menerima pengaduan bahwa beberapa masjid atau surau masih mengundang mubaligh yang tidak terakreditasi,” katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa mubaligh yang tidak terakreditasi terus mengadakan ceramah keagamaan di masjid dan surau meskipun mengetahui bahwa mereka perlu diakreditasi sebelum mereka dapat berdakwah.
“Ketika izin untuk berceramah di masjid dan surau tidak diberikan (kepada para khatib) karena tidak memiliki akreditasi, otoritas agama disalahkan dan dicemooh karena dianggap mencegah upaya dakwah di masjid dan surau,” katanya, seperti dikutip Bernama.
Dia menegaskan akreditasi bagi pendakwah Islam bukan untuk menghalangi atau mempersulit mereka dalam mengajar atau pun syiar, melainkan langkah preventif untuk memenuhi tujuan syariah dalam kaitannya dengan melestarikan Islam.
Akreditasi, kata Sultan Selangor, hanya dapat diberikan kepada mereka yang memiliki pengetahuan luas tentang Islam untuk memungkinkan mereka mengajar atau mengadakan ceramah agama di masjid atau surau di seluruh negara bagian.
“Untuk memastikan bahwa agama Islam tetap terjaga dari unsur ajaran yang salah, fitnah dan niat buruk yang dapat merugikan agama, masyarakat dan negara, diperlukan akreditasi,” katanya dalam sebuah posting di halaman Facebook Selangor Royal Office, Jumat (10/3/2023).
Sultan Sharafuddin juga meminta umat Islam di Selangor untuk memahami dan menghargai pesan dalam khotbah Jumat berjudul "Akreditasi Pengajaran, Sebuah Keharusan" yang dibacakan di masjid-masjid di seluruh negara bagian pada hari Jumat.
Khotbah tersebut mendesak para khatib yang diakreditasi oleh Dewan Agama Islam Selangor untuk selalu mematuhi hukum dan instruksi dari otoritas agama.
Menekankan pentingnya pesan tersebut, penguasa Selangor itu juga mengatakan para penceramah Islam juga harus menggunakan mandat mengajar mereka dalam situasi yang tepat, bukan untuk keuntungan pribadi.
“Jangan menyisipkan lawakan yang ekstrem karena masyarakat hanya akan mengingat lawakan bukan ilmu yang disampaikan, yang pada akhirnya akan membuat mereka lebih tertarik kepada narasumber karena candaannya, bukan ilmunya,” kata Sultan Selangor.
Dia juga memperingatkan para pengkhotbah agar tidak menyentuh politik dan menyebabkan permusuhan di antara umat Islam, atau antara ras atau kelompok orang di negara tersebut atau berbicara tentang hal-hal yang dapat memicu kebencian atau penghinaan terhadap agama dan pemerintah.
“Departemen Agama Islam Selangor sering menerima pengaduan bahwa beberapa masjid atau surau masih mengundang mubaligh yang tidak terakreditasi,” katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa mubaligh yang tidak terakreditasi terus mengadakan ceramah keagamaan di masjid dan surau meskipun mengetahui bahwa mereka perlu diakreditasi sebelum mereka dapat berdakwah.
“Ketika izin untuk berceramah di masjid dan surau tidak diberikan (kepada para khatib) karena tidak memiliki akreditasi, otoritas agama disalahkan dan dicemooh karena dianggap mencegah upaya dakwah di masjid dan surau,” katanya, seperti dikutip Bernama.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda