Kepala Pentagon: AS Terganggu dengan Aksi Kekerasan Pemukim Yahudi pada Warga Palestina
Jum'at, 10 Maret 2023 - 05:00 WIB
TEL AVIV - Kepala Pentagon , Lloyd Austin, menyatakan keprihatinannya tentang kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina . Ia memperingatkan terhadap tindakan yang dapat memicu lebih banyak ketidakamanan. Hal itu diungkapkan Austin dalam kunjungan ke Israel, Kamis (9/3/2023).
Menteri pertahanan AS itu mengadakan pembicaraan di Israel ketika aksi kekerasan yang meluas menewaskan tiga tersangka militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan pengunjuk rasa berunjuk rasa menentang pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Saya di sini sebagai teman yang sangat berkomitmen terhadap keamanan Negara Israel, tetapi Amerika Serikat juga tetap menentang keras tindakan apa pun yang dapat memicu lebih banyak ketidakamanan, termasuk perluasan pemukiman dan retorika yang menghasut," kata Austin, seperti dikutip dari AFP.
"Kami sangat terganggu oleh kekerasan pemukim terhadap warga Palestina, sehingga kami akan terus menentang tindakan yang dapat mendorong solusi dua negara lebih jauh dari jangkauan," lanjut Austin dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant.
Kedatangan Austin ke Israel disambut dengan aksi demonstrasi. Ribuan orang Israel yang menentang rencana reformasi hukum pemerintah Netanyahu telah memblokir jalan di dalam dan sekitar bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv. Aksi unjuk rasa ini memaksa perubahan tempat untuk pembicaraan Austin di menit-menit terakhir.
Hanya beberapa jam sebelum kedatangan Austin di Israel, agen polisi perbatasan Israel yang menyamar menembak mati tiga tersangka militan Palestina di Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan "syahid" tiga pria yang ditembak oleh pasukan Israel di Jaba, dekat kota utara Jenin.
"Kami melakukan diskusi yang sangat jujur dan jujur di antara teman-teman tentang perlunya meredakan ketegangan, untuk menurunkan ketegangan dan memulihkan ketenangan terutama sebelum liburan Paskah dan Ramadan," kata Austin.
Lihat Juga: Kisah Anna Younes: Kariernya Hancur karena Menentang Serangan Israel di Jalur Gaza Tahun 2014
Menteri pertahanan AS itu mengadakan pembicaraan di Israel ketika aksi kekerasan yang meluas menewaskan tiga tersangka militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan pengunjuk rasa berunjuk rasa menentang pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Saya di sini sebagai teman yang sangat berkomitmen terhadap keamanan Negara Israel, tetapi Amerika Serikat juga tetap menentang keras tindakan apa pun yang dapat memicu lebih banyak ketidakamanan, termasuk perluasan pemukiman dan retorika yang menghasut," kata Austin, seperti dikutip dari AFP.
"Kami sangat terganggu oleh kekerasan pemukim terhadap warga Palestina, sehingga kami akan terus menentang tindakan yang dapat mendorong solusi dua negara lebih jauh dari jangkauan," lanjut Austin dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant.
Kedatangan Austin ke Israel disambut dengan aksi demonstrasi. Ribuan orang Israel yang menentang rencana reformasi hukum pemerintah Netanyahu telah memblokir jalan di dalam dan sekitar bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv. Aksi unjuk rasa ini memaksa perubahan tempat untuk pembicaraan Austin di menit-menit terakhir.
Hanya beberapa jam sebelum kedatangan Austin di Israel, agen polisi perbatasan Israel yang menyamar menembak mati tiga tersangka militan Palestina di Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan "syahid" tiga pria yang ditembak oleh pasukan Israel di Jaba, dekat kota utara Jenin.
"Kami melakukan diskusi yang sangat jujur dan jujur di antara teman-teman tentang perlunya meredakan ketegangan, untuk menurunkan ketegangan dan memulihkan ketenangan terutama sebelum liburan Paskah dan Ramadan," kata Austin.
Lihat Juga: Kisah Anna Younes: Kariernya Hancur karena Menentang Serangan Israel di Jalur Gaza Tahun 2014
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda