Mantan Presiden Rusia Ungkap Paku Terakhir di Peti Mati Neokolonialisme
Selasa, 07 Maret 2023 - 20:17 WIB
Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Argentina Santiago Cafiero mengatakan dia telah memberi tahu Menlu Inggris James Cleverly tentang langkah tersebut selama pertemuan di New Delhi, India, di sela-sela KTT G20.
“Buenos Aires telah mengusulkan untuk melanjutkan negosiasi tentang masalah kedaulatan sesuai dengan mandat Majelis Umum PBB dan Komite Dekolonisasi badan dunia,” ujar Cafiero.
Medvedev berpendapat keputusan membuka pintu bagi pasukan Prancis tahun lalu oleh dua bekas koloni Prancis di Afrika, Republik Afrika Tengah dan Mali, juga cocok dengan pola ini.
Medvedev menunjukkan, bagaimanapun, masih ada sejumlah wilayah di seluruh dunia yang diperintah kekuatan Barat seperti Inggris dan Prancis.
Dia menyatakan skeptis bahwa negara-negara itu akan dengan rela melepaskan kendali atas sisa-sisa kerajaan mereka sebelumnya.
Menurut dia, karena semakin banyak negara “berhenti takut pada diktat Barat” dan mulai menegaskan kepentingan nasional mereka secara lebih aktif, bekas kekuatan kolonial pasti akan kehilangan kendali atas wilayah yang pernah mereka anggap sebagai milik mereka.
Menyusul dimulainya kampanye militer Rusia melawan Ukraina Februari lalu dan di tengah konfrontasi sengit dengan Barat, pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, semakin menganjurkan pembentukan "dunia multipolar" yang tidak berpusat pada keinginan satu negara adidaya.
“Buenos Aires telah mengusulkan untuk melanjutkan negosiasi tentang masalah kedaulatan sesuai dengan mandat Majelis Umum PBB dan Komite Dekolonisasi badan dunia,” ujar Cafiero.
Medvedev berpendapat keputusan membuka pintu bagi pasukan Prancis tahun lalu oleh dua bekas koloni Prancis di Afrika, Republik Afrika Tengah dan Mali, juga cocok dengan pola ini.
Medvedev menunjukkan, bagaimanapun, masih ada sejumlah wilayah di seluruh dunia yang diperintah kekuatan Barat seperti Inggris dan Prancis.
Dia menyatakan skeptis bahwa negara-negara itu akan dengan rela melepaskan kendali atas sisa-sisa kerajaan mereka sebelumnya.
Menurut dia, karena semakin banyak negara “berhenti takut pada diktat Barat” dan mulai menegaskan kepentingan nasional mereka secara lebih aktif, bekas kekuatan kolonial pasti akan kehilangan kendali atas wilayah yang pernah mereka anggap sebagai milik mereka.
Menyusul dimulainya kampanye militer Rusia melawan Ukraina Februari lalu dan di tengah konfrontasi sengit dengan Barat, pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, semakin menganjurkan pembentukan "dunia multipolar" yang tidak berpusat pada keinginan satu negara adidaya.
(sya)
tulis komentar anda