Tentara Rusia dan Ukraina Perang Sengit Berebut Kota Bakhmut

Senin, 06 Maret 2023 - 08:34 WIB
Tentara Rusia dan Ukraina bertempur sengit memperebutkan kota Bakhmut. Foto/REUTERS
BAKHMUT - Perang sengit antara tentara Rusia dan Ukraina terjadi di kota Bakhmut. Pasukan Moskow terus mencoba mengepung kota itu, namun pasukan Kiev enggan menyerah.

Militer Moskow selama berbulan-bulan mencoba merebut kota yang hancur di Ukraina timur tersebut. Sedangkan kelompok tentara bayaran Wagner Group Rusia mengeklaim telah mengepung kota itu.

Staf Umum Angktan Bersenjata Ukraina mengatakan lebih dari 130 serangan musuh telah berhasil dihalau selama beberapa hari terakhir, termasuk di Kupiansk, Lyman, Bakhmut dan Avdiivka.



“Musuh terus berupaya mengepung kota Bakhmut,” kata Staf Umum pada hari Minggu.



Bakhmut sebagian besar telah direduksi menjadi puing-puing selama pertempuran invasi terpanjang dan paling berdarah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Minggu mengatakan pasukan Kiev berada dalam pertempuran "menyakitkan dan sulit" di wilayah Donbas timur, termasuk Bakhmut.

“Saya ingin memberikan penghargaan khusus untuk keberanian, kekuatan, dan ketangguhan para prajurit yang bertempur di Donbas,” kata Zelensky dalam pidato hariannya, seperti dikutip Reuters, Senin (6/3/2023).

"Ini adalah salah satu pertempuran terberat. Menyakitkan dan sulit," katanya lagi.

Sergiy Cherevaty, juru bicara pasukan Ukraina, mengatakan situasinya sulit tetapi terkendali di kota yang dia gambarkan sebagai target prioritas musuh.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada surat kabar Jerman, Bild am Sonntag: “Kerugian Rusia mencapai 500 orang tewas dan terluka setiap hari.”

Namun, klaim korban itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Menurut Reznikov, Bakhmut adalah tempat simbolis bagi orang Rusia, itulah sebabnya mereka berusaha keras untuk merebutnya. "Namun, perebutannya tidak berarti apa-apa untuk pertempuran lebih lanjut di wilayah Donbas timur," katanya.

Ada pertempuran di dalam dan sekitar kota, kata lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Amerika Serikat (AS). ISW memperingatkan bahwa rute pasokan Ukraina menyempit.

“Rusia mungkin bermaksud untuk mengepung pasukan Ukraina di Bakhmut, tetapi komando Ukraina telah memberi isyarat bahwa mereka kemungkinan akan mundur daripada mengambil risiko pengepungan,” kata ISW.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More