China Ajukan 12 Poin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Ini Rincian Lengkapnya
Jum'at, 24 Februari 2023 - 19:34 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersikeras bahwa Kiev tidak akan menyerahkan tanah apa pun kepada Rusia sebagai bagian dari penyelesaian perdamaian yang potensial.
Dia awalnya skeptis terhadap proposal China, tetapi menyambut masuknya China ke dalam proses sebagai "langkah pertama" yang penting.
Tetapi Kiev kemungkinan akan menolak proposal China karena pemerintah Zelensky telah menyatakan bahwa mereka akan berperang sampai Rusia meninggalkan perbatasan Ukraina, dan Moskow juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan serangannya.
Ukraina dan negara-negara lain tidak mungkin memandang China sebagai mediator yang tidak memihak untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong jutaan orang ke pengasingan.
Sebagai tanda dukungan berkelanjutan Beijing terhadap Rusia, China abstain dari pemungutan suara simbolis Majelis Umum PBB pada resolusi yang menyerukan diakhirinya perang di Ukraina.
Sebanyak 141 negara mendukung resolusi PBB, 7 negara termasuk Rusia menentang, dan 32 negara lainnya abstain.
Masuknya China ke dalam diplomasi pembicaraan damai telah ditanggapi dengan skeptis di Eropa. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mendukung posisi Keiv dengan mengatakan penarikan pasukan Rusia harus menjadi syarat kesepakatan damai.
"Perdamaian yang adil tidak bisa berarti agresor mendapat imbalan," katanya pada forum keamanan baru-baru ini di Munich, seperti dikutip Bloomberg.
Dia awalnya skeptis terhadap proposal China, tetapi menyambut masuknya China ke dalam proses sebagai "langkah pertama" yang penting.
Tetapi Kiev kemungkinan akan menolak proposal China karena pemerintah Zelensky telah menyatakan bahwa mereka akan berperang sampai Rusia meninggalkan perbatasan Ukraina, dan Moskow juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan serangannya.
Ukraina dan negara-negara lain tidak mungkin memandang China sebagai mediator yang tidak memihak untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong jutaan orang ke pengasingan.
Sebagai tanda dukungan berkelanjutan Beijing terhadap Rusia, China abstain dari pemungutan suara simbolis Majelis Umum PBB pada resolusi yang menyerukan diakhirinya perang di Ukraina.
Sebanyak 141 negara mendukung resolusi PBB, 7 negara termasuk Rusia menentang, dan 32 negara lainnya abstain.
Masuknya China ke dalam diplomasi pembicaraan damai telah ditanggapi dengan skeptis di Eropa. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mendukung posisi Keiv dengan mengatakan penarikan pasukan Rusia harus menjadi syarat kesepakatan damai.
"Perdamaian yang adil tidak bisa berarti agresor mendapat imbalan," katanya pada forum keamanan baru-baru ini di Munich, seperti dikutip Bloomberg.
(min)
tulis komentar anda