Pentagon Rilis Foto Selfie Pilot AS yang Perlihatkan Balon Mata-mata China
Kamis, 23 Februari 2023 - 05:25 WIB
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah merilis foto selfie yang diambil di kokpit pesawat mata-mata U-2, saat seorang pilot terbang di atas balonmata-mata China yang ditembak jatuh oleh militer negara itu awal bulan ini.
Foto selfie yang diambil oleh pilot U-2 tersebut menunjukkan bayangan pesawat di atas balon dan gambaran yang jelas tentang muatan balon saat melintasi Amerika Serikat.
Kantor berita CNN pertama kali melaporkan keberadaan selfie tersebut.
Balon tersebut pertama kali terlihat oleh AS pada 28 Januari lalu dan akhirnya ditembak jatuh oleh militer Amerika di lepas pantai Carolina Selatan setelah melintasi negara tersebut.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS awal bulan ini mengatakan bahwa terbang lintas menunjukkan bahwa balon ketinggian tinggi itu mampu melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen.
Para pejabat mengatakan mereka memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon di atas AS karena ukurannya, takut puing-puing yang jatuh dapat melukai warga sipil atau properti di darat.
Jenderal Glen VanHerck, komandan Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD), kemudian mengatakan bahwa balon itu setinggi 200 kaki dengan muatan yang beratnya beberapa ribu pound.
Pejabat AS juga menyatakan bahwa balon tersebut tidak mampu melakukan pengumpulan intelijen yang signifikan, sebagian karena AS mengambil langkah-langkah untuk melindungi data penting mereka segera setelah melihatnya.
Foto selfie yang diambil oleh pilot U-2 tersebut menunjukkan bayangan pesawat di atas balon dan gambaran yang jelas tentang muatan balon saat melintasi Amerika Serikat.
Kantor berita CNN pertama kali melaporkan keberadaan selfie tersebut.
Balon tersebut pertama kali terlihat oleh AS pada 28 Januari lalu dan akhirnya ditembak jatuh oleh militer Amerika di lepas pantai Carolina Selatan setelah melintasi negara tersebut.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS awal bulan ini mengatakan bahwa terbang lintas menunjukkan bahwa balon ketinggian tinggi itu mampu melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen.
Para pejabat mengatakan mereka memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon di atas AS karena ukurannya, takut puing-puing yang jatuh dapat melukai warga sipil atau properti di darat.
Jenderal Glen VanHerck, komandan Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD), kemudian mengatakan bahwa balon itu setinggi 200 kaki dengan muatan yang beratnya beberapa ribu pound.
Pejabat AS juga menyatakan bahwa balon tersebut tidak mampu melakukan pengumpulan intelijen yang signifikan, sebagian karena AS mengambil langkah-langkah untuk melindungi data penting mereka segera setelah melihatnya.
tulis komentar anda