2 Transgender Ukraina yang Terlibat Perang, Salah Satunya Mantan Jurnalis

Rabu, 22 Februari 2023 - 14:14 WIB
Sarah Ashton Cirillo berseragam militer Ukraina sejak 9 Desember 2022. Foto/Sarah Ashton Cirillo
KIEV - Ukraina yang sampai saat ini tengah digempur oleh Rusia membuat setiap lapisan masyarakat berusaha mempertahankan diri dengan menjadi pejuang sukarelawan.

Kurangnya pasukan militer jadi satu alasan mengapa Ukraina sangat membutuhkan pasukan sukarelawan ini.

Dari banyaknya sukarelawan yang pernah ikut serta dalam perang, sedikitnya terdapat dua transgender di antaranya.

Salah satu dari transgender ini sempat mempertahankan Ukraina dari Rusia pada perang yang berakhir di tahun 2015 silam.

Pada serangan Rusia yang terjadi pada Februari 2022 dan masih berlangsung hingga saat ini, kembali tercatat ada satu transgender yang ikut andil dalam peperangan.

Berikut empat transgender Ukraina yang terlibat dalam perang:

1. Anastasia Polyanskaya

Menurut NBC News, Anastasia Polyanskaya adalah seorang wanita transgender berusia 41 tahun. Dia merasa terdorong untuk membela negaranya sebagai sukarelawan militer Ukraina sejak 2015 lalu.

Penempatan pertamanya adalah di perbatasan Trans-Dniester yang merupakan wilayah yang memisahkan diri yang diakui oleh PBB sebagai de jure bagian dari Moldova, di mana dikhawatirkan pasukan Rusia dapat bergerak ke Ukraina dari Barat.

Dalam perang tersebut Polyanskaya sempat terluka parah dan harus menghabiskan tiga bulan di rumah sakit.

Pada 2017 akhirnya prajurit transgender ini dipulangkan bersamaan dengan berakhirnya dinas militer yang telah dijalani.

2. Sarah Ashton Cirillo

Dilansir dari Washington Blade, Sarah Ashton Cirillo diketahui telah berseragam militer Ukraina sejak 9 Desember 2022. Transgender asal Las Vegas ini sebelumnya merupakan seorang jurnalis yang kerap meliput perang.



Pada tahun 2015, Ashton Cirillo sempat melakukan perjalanan ke Turki untuk meliput pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang saudara.

Ashton Cirillo mulai memasuki Ukraina pada 4 Maret 2022, dengan maksud untuk melindungi para pengungsi transgender yang terjebak di negara tersebut.

Dalam tulisannya, dia sempat menyoroti masalah yang dialami para transgender di Ukraina yang tidak dapat meninggalkan negara tersebut lantaran dokumen identitas mereka tidak sesuai dengan identitas gender.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More