Peringatan Serbia: Semua Orang Bersiap untuk Perang
Rabu, 22 Februari 2023 - 04:38 WIB
ABU DHABI - Industri militer Serbia telah menggenjot produksi senjata dan amunisi untuk memenuhi permintaan yang meroket akibat konflik di Ukraina. Hal itu diungkapkan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Mengunjungi pameran senjata IDEX di Uni Emirat Arab (UEA), Vucic mengatakan dunia sedang mempersiapkan perang.
“Semua orang membutuhkan amunisi. Setiap orang membeli segalanya, apa pun yang bisa kami hasilkan akan dijual,” kata Vucic.
“Saya tidak tahu bagaimana beberapa barang ini belum berakhir di medan perang Ukraina,” imbuhnya seperti dikutip dari RT, Rabu (22/2/2023).
Permintaan untuk hal-hal seperti roket untuk sistem peluncur ganda 'Grad' telah meningkat sebesar 70%, tambah presiden Serbia itu, mencatat bahwa Beograd ingin memperluas beberapa produksi amunisinya karena semuanya diminta.
“Amunisi laris manis seperti kacang goreng,” ujar Vucic.
Dia mengklaim Rusia menggunakan 35.000 putaran per hari, dan Ukraina sekitar 16.000, yang bertambah selama setahun. Serbia berusaha menahan setidaknya beberapa perangkat keras untuk kebutuhannya sendiri.
“Tentara kita dan negara kita harus didahulukan. Setidaknya 30% dari semua yang dibuat di Serbia harus tetap di Serbia,” katanya kepada wartawan.
Mengunjungi pameran senjata IDEX di Uni Emirat Arab (UEA), Vucic mengatakan dunia sedang mempersiapkan perang.
“Semua orang membutuhkan amunisi. Setiap orang membeli segalanya, apa pun yang bisa kami hasilkan akan dijual,” kata Vucic.
“Saya tidak tahu bagaimana beberapa barang ini belum berakhir di medan perang Ukraina,” imbuhnya seperti dikutip dari RT, Rabu (22/2/2023).
Permintaan untuk hal-hal seperti roket untuk sistem peluncur ganda 'Grad' telah meningkat sebesar 70%, tambah presiden Serbia itu, mencatat bahwa Beograd ingin memperluas beberapa produksi amunisinya karena semuanya diminta.
Baca Juga
“Amunisi laris manis seperti kacang goreng,” ujar Vucic.
Dia mengklaim Rusia menggunakan 35.000 putaran per hari, dan Ukraina sekitar 16.000, yang bertambah selama setahun. Serbia berusaha menahan setidaknya beberapa perangkat keras untuk kebutuhannya sendiri.
“Tentara kita dan negara kita harus didahulukan. Setidaknya 30% dari semua yang dibuat di Serbia harus tetap di Serbia,” katanya kepada wartawan.
tulis komentar anda