KKB Sandera Pilot Susi Air, Media Inggris Sebut Egianus Kogoya Teroris Psikopat
Kamis, 16 Februari 2023 - 19:04 WIB
Kogoya terlihat memegang tangan Mehrtens selama video 'bukti kehidupan' yang mengerikan di mana kelompok pemberontak bersenjatakan senapan mesin, tombak dan busur serta anak panah menyerukan militer Indonesia untuk meninggalkan provinsi tersebut.
"Pemberontak yang mengenakan sepatu bot di balik penangkapan seorang pilot Selandia Baru di Papua Barat yang terpencil adalah teroris 'psikopat' berusia 23 tahun yang kelompok separatisnya dilaporkan bertanggung jawab atas salah satu pembantaian terburuk di kawasan itu," tulis Daily Mail, merujuk pada foto yang dirilis KKB yang menunjukkan kondisi pilot Susi Air asal Selandia Baru Phillip Mehrtens (37) yang dipantau pada Kamis (16/2/2023).
Menurut Daily Mail, KKB bertanggung jawab atas pembantaian di Nduga yang terkenal pada tahun 2018 lalu. Saat itu, 31 pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan Habema-Mugi di Kabupaten Nduga, Papua, ditangkap, disandera, dan dibantai.
"Nduga adalah wilayah yang sama di mana TPNPB menerima tanggung jawab atas pembantaian 2018 terhadap pekerja pembangunan jembatan yang disandera pada Hari Papua Merdeka dan ditembak mati," tulis Daily Mail.
Dalam video lain, Kogoya secara pribadi bersikeras bahwa Mehrtens aman dan mendesak militer Indonesia untuk tidak melakukan operasi penyelamatan.
"Saya akan memastikan keselamatannya, jadi Indonesia tidak boleh menggunakan senjatanya dari atas atau di darat. Jika pilot bersama saya, dia akan aman," katanya.
Tapi Kogoya sebelumnya mengecam, bahkan pada para politisi yang mengaku berjuang untuk tujuan yang sama, Papua Barat yang merdeka.
"Kami berjuang mati-matian di hutan untuk Papua merdeka, tetapi Anda yang tinggal di luar negeri mengaku sebagai diplomat, tetapi hanya untuk kepentingan mencari keuntungan dari kami," kata Kogoya.
Kelompok TPNPB-nya juga telah memperingatkan setiap orang asing yang memasuki 12 zona perang yang dinyatakan di Dataran Tinggi Papua dan provinsi Papua Tengah akan dianggap sebagai target sandera yang sah.
"Pemberontak yang mengenakan sepatu bot di balik penangkapan seorang pilot Selandia Baru di Papua Barat yang terpencil adalah teroris 'psikopat' berusia 23 tahun yang kelompok separatisnya dilaporkan bertanggung jawab atas salah satu pembantaian terburuk di kawasan itu," tulis Daily Mail, merujuk pada foto yang dirilis KKB yang menunjukkan kondisi pilot Susi Air asal Selandia Baru Phillip Mehrtens (37) yang dipantau pada Kamis (16/2/2023).
Menurut Daily Mail, KKB bertanggung jawab atas pembantaian di Nduga yang terkenal pada tahun 2018 lalu. Saat itu, 31 pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan Habema-Mugi di Kabupaten Nduga, Papua, ditangkap, disandera, dan dibantai.
"Nduga adalah wilayah yang sama di mana TPNPB menerima tanggung jawab atas pembantaian 2018 terhadap pekerja pembangunan jembatan yang disandera pada Hari Papua Merdeka dan ditembak mati," tulis Daily Mail.
Dalam video lain, Kogoya secara pribadi bersikeras bahwa Mehrtens aman dan mendesak militer Indonesia untuk tidak melakukan operasi penyelamatan.
"Saya akan memastikan keselamatannya, jadi Indonesia tidak boleh menggunakan senjatanya dari atas atau di darat. Jika pilot bersama saya, dia akan aman," katanya.
Tapi Kogoya sebelumnya mengecam, bahkan pada para politisi yang mengaku berjuang untuk tujuan yang sama, Papua Barat yang merdeka.
"Kami berjuang mati-matian di hutan untuk Papua merdeka, tetapi Anda yang tinggal di luar negeri mengaku sebagai diplomat, tetapi hanya untuk kepentingan mencari keuntungan dari kami," kata Kogoya.
Kelompok TPNPB-nya juga telah memperingatkan setiap orang asing yang memasuki 12 zona perang yang dinyatakan di Dataran Tinggi Papua dan provinsi Papua Tengah akan dianggap sebagai target sandera yang sah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda