KKB Sandera Pilot Susi Air, Media Inggris Sebut Egianus Kogoya Teroris Psikopat

Kamis, 16 Februari 2023 - 19:04 WIB
Menurut Daily Mail, KKB bertanggung jawab atas pembantaian di Nduga yang terkenal pada tahun 2018 lalu. Saat itu, 31 pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan Habema-Mugi di Kabupaten Nduga, Papua, ditangkap, disandera, dan dibantai.

"Nduga adalah wilayah yang sama di mana TPNPB menerima tanggung jawab atas pembantaian 2018 terhadap pekerja pembangunan jembatan yang disandera pada Hari Papua Merdeka dan ditembak mati," tulis Daily Mail.

Dalam video lain, Kogoya secara pribadi bersikeras bahwa Mehrtens aman dan mendesak militer Indonesia untuk tidak melakukan operasi penyelamatan.



"Saya akan memastikan keselamatannya, jadi Indonesia tidak boleh menggunakan senjatanya dari atas atau di darat. Jika pilot bersama saya, dia akan aman," katanya.

Tapi Kogoya sebelumnya mengecam, bahkan pada para politisi yang mengaku berjuang untuk tujuan yang sama, Papua Barat yang merdeka.

"Kami berjuang mati-matian di hutan untuk Papua merdeka, tetapi Anda yang tinggal di luar negeri mengaku sebagai diplomat, tetapi hanya untuk kepentingan mencari keuntungan dari kami," kata Kogoya.

Kelompok TPNPB-nya juga telah memperingatkan setiap orang asing yang memasuki 12 zona perang yang dinyatakan di Dataran Tinggi Papua dan provinsi Papua Tengah akan dianggap sebagai target sandera yang sah.

Dalam laporannya, Daily Mail juga mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Keamanan, dan Hukum Mahfud MD yang mengatakan pemerintah melakukan segala upaya untuk membujuk para pemberontak agar membebaskan Mehrtens karena prioritasnya adalah keselamatan para sandera.

Sementara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami mengetahui foto dan video yang beredar tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut pada tahap ini."

Sedangkan Kapolda Papua Mathius Fakhiri mengatakan kepada wartawan di Jayapura, bahwa mereka berusaha untuk mendapatkan kebebasan pilot dengan melibatkan beberapa tokoh masyarakat, termasuk tokoh suku dan gereja, untuk membangun komunikasi dan negosiasi dengan pemberontak.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More