Rusia Sudah Kerahkan Kapal Perang Bersenjata Nuklir, Momok bagi NATO
Rabu, 15 Februari 2023 - 00:17 WIB
Penilaian badan intelijen tersebut menyimpulkan bahwa Rusia akan terus mempertahankan dan mengembangkan lebih lanjut persenjataan nuklirnya di tahun-tahun mendatang.
Meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin sebagian besar menghindari pembicaraan langsung tentang penggunaan senjata nuklir selama perang Moskow di Ukraina, yang akan mencapai tanda satu tahun pada 24 Februari, pejabat Kremlin seperti Dmitry Medvedev—Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia yang juga mantan presiden Rusia—dan berbagai anggota media yang dikendalikan negara tersebut kerap melontarkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam posting Januari di saluran Telegramnya, Medvedev menyebutkan kemungkinan perang nuklir jika Rusia dikalahkan di Ukraina.
"Kekalahan kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu perang nuklir," tulisnya.
Laporan intelijen Norwegia memperingatkan tentang bahaya NATO yang ditarik langsung ke dalam perang di Ukraina karena "insiden yang tidak diinginkan".
"Keputusan Rusia dicirikan oleh ketidakpercayaan yang kuat terhadap niat Barat. Persepsi ini telah diperkuat secara signifikan sebagai akibat dari reaksi Barat terhadap invasi [Moskow ke] Ukraina," sambung laporan intelijen tersebut.
"Baik kemungkinan kesalahpahaman antara Rusia dan NATO dan insiden yang tidak diinginkan meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan risiko eskalasi."
Meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin sebagian besar menghindari pembicaraan langsung tentang penggunaan senjata nuklir selama perang Moskow di Ukraina, yang akan mencapai tanda satu tahun pada 24 Februari, pejabat Kremlin seperti Dmitry Medvedev—Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia yang juga mantan presiden Rusia—dan berbagai anggota media yang dikendalikan negara tersebut kerap melontarkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam posting Januari di saluran Telegramnya, Medvedev menyebutkan kemungkinan perang nuklir jika Rusia dikalahkan di Ukraina.
"Kekalahan kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu perang nuklir," tulisnya.
Laporan intelijen Norwegia memperingatkan tentang bahaya NATO yang ditarik langsung ke dalam perang di Ukraina karena "insiden yang tidak diinginkan".
"Keputusan Rusia dicirikan oleh ketidakpercayaan yang kuat terhadap niat Barat. Persepsi ini telah diperkuat secara signifikan sebagai akibat dari reaksi Barat terhadap invasi [Moskow ke] Ukraina," sambung laporan intelijen tersebut.
"Baik kemungkinan kesalahpahaman antara Rusia dan NATO dan insiden yang tidak diinginkan meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan risiko eskalasi."
(min)
tulis komentar anda