Delegasi Ukraina: Alhamdulillah Indonesia Konsisten Dukung Perjuangan Kami
Kamis, 09 Februari 2023 - 10:01 WIB
JAKARTA - Delegasi Ukraina dalam safarinya menyampaikan apresiasi sangat dalam terhadap konsistensi masyarakat Muslim Indonesia mendukung perjuangan bangsa Ukraina mengenyahkan invasi Rusia.
Mewakili delegasi Ukraina, Alim Aliev, seorang wartawan, aktivis HAM sekaligus Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina menuturkan korban pertama perang di Ukraian adalah Muslim Tatar Krimea yang dipenjara dan dituduh melakukan terorisme.
“Begitulah cara Rusia memperlakukan kami. Mereka berusaha menghancurkan identitas kami dengan melarang para pemimpin dan organisasi agama kami. Tatar Krimea sekarang menjadi bahasa yang hilang,” tutur dia, Selasa (7/2/2023).
Dalam kunjungannya ke Muhammadiyah, Alim ditemani Dr Olexiy Haran, Profesor Politik Komparatif dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA) sedangkan dari pihak Muhammadiyah hadir Prof Syafiq A Mughni, Kepala Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Muhammadiyah dan Yayah Khisbiya, Sekretaris Badan Kerjasama Internasional Muhammadiyah.
Kepada perwakilan Muhammadiyah, Alim dan Olexiy membahas dampak invasi Rusia terhadap penduduk sipil di Ukraina, dan khususnya bagi satu juta Muslim yang tinggal di Ukraina dan yang pertama kali terdampak invasi sejak tahun 2014.
“Penting bagi kami untuk mendapat dukungan dari organisasi dan masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini bukan perang tentang wilayah, ini adalah perang tentang identitas kita, dan masa depan kita. Banyak Muslim Ukraina telah bergabung berjuang bahkan salah satu mufti kami adalah paramedis militer,” tutur dia.
Prof Olexiy Haran menuturkan kekejian pihak Rusia yang berusaha membenturkan identitas Muslim dengan cara memobilisasi Muslim dari wilayah Rusia yang terbelakang seperti Kaukasus utara kemudian mengirim mereka ke Ukraina untuk memerangi Muslim lainnya di Ukraina.
Mewakili delegasi Ukraina, Alim Aliev, seorang wartawan, aktivis HAM sekaligus Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina menuturkan korban pertama perang di Ukraian adalah Muslim Tatar Krimea yang dipenjara dan dituduh melakukan terorisme.
“Begitulah cara Rusia memperlakukan kami. Mereka berusaha menghancurkan identitas kami dengan melarang para pemimpin dan organisasi agama kami. Tatar Krimea sekarang menjadi bahasa yang hilang,” tutur dia, Selasa (7/2/2023).
Dalam kunjungannya ke Muhammadiyah, Alim ditemani Dr Olexiy Haran, Profesor Politik Komparatif dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA) sedangkan dari pihak Muhammadiyah hadir Prof Syafiq A Mughni, Kepala Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Muhammadiyah dan Yayah Khisbiya, Sekretaris Badan Kerjasama Internasional Muhammadiyah.
Kepada perwakilan Muhammadiyah, Alim dan Olexiy membahas dampak invasi Rusia terhadap penduduk sipil di Ukraina, dan khususnya bagi satu juta Muslim yang tinggal di Ukraina dan yang pertama kali terdampak invasi sejak tahun 2014.
“Penting bagi kami untuk mendapat dukungan dari organisasi dan masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini bukan perang tentang wilayah, ini adalah perang tentang identitas kita, dan masa depan kita. Banyak Muslim Ukraina telah bergabung berjuang bahkan salah satu mufti kami adalah paramedis militer,” tutur dia.
Prof Olexiy Haran menuturkan kekejian pihak Rusia yang berusaha membenturkan identitas Muslim dengan cara memobilisasi Muslim dari wilayah Rusia yang terbelakang seperti Kaukasus utara kemudian mengirim mereka ke Ukraina untuk memerangi Muslim lainnya di Ukraina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda