Ini yang Bikin Orang-orang Yahudi Cerdas, Ternyata Terpengaruh Kejayaan Islam
Sabtu, 04 Februari 2023 - 15:00 WIB
Itu juga dapat menjelaskan kesuksesan orang Yahudi yang memusingkan dalam profesi yang berkaitan dengan kredit dan pasar keuangan.
Pada abad 12-13, rentenir sudah menjadi pekerjaan khas Yahudi di Inggris, Prancis, dan Jerman, serta profesi utama mereka di Spanyol, Portugal, Italia, dan negeri Eropa Barat lainnya.
Penjelasan yang dikemukakan di sini bertentangan dengan pandangan umum bahwa orang Yahudi Eropa pada Abad Pertengahan berspesialisasi dalam peminjaman uang karena mereka dilarang menjadi anggota serikat perajin, dan karena Muslim dan Kristen dilarang meminjamkan uang dengan bunga.
Buku “The Chosen Few" berargumen bahwa orang Yahudi di Eropa Barat dengan rela berspesialisasi dalam profesi itu dan perbankan karena mereka memiliki keterampilan dan kondisi yang tepat: kemampuan membaca dan menulis, kecakapan matematika, dan sarana kelembagaan untuk menegakkan kontrak; modal yang awalnya dihimpun dari pekerjaan mereka sebagai pedagang dan perajin; dan jaringan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain di seluruh diaspora.
Peristiwa bersejarah ketiga yang berdampak besar pada Yudaisme adalah invasi Mongol ke Timur Tengah, sesuatu yang secara mengejutkan tidak ditekankan sedikit pun dalam buku-buku sejarah Yahudi.
Bangsa Mongol menginvasi Persia dan Mesopotamia pada tahun 1219; penaklukan mencapai puncaknya dengan penjarahan Baghdad pada tahun 1258. Dengan demikian runtuhlah ekonomi perkotaan dan komersial Kekhalifahan Abbasiyah, dan ekonomi Mesopotamia dan Persia mengalami kemunduran ke tahap pertanian yang menjadi ciri khasnya di masa lalu.
Akibatnya, sebagian besar orang Yahudi di Persia, Mesopotamia, dan bahkan Mesir dan Suriah, terpaksa meninggalkan Yudaisme dan pindah agama.
Norma agama, dan terutama yang menuntut pendidikan anak laki-laki, sekali lagi menjadi beban yang sangat mahal, dan cukup banyak orang Yahudi yang masuk Islam.
Sebagai akibatnya, populasi Yahudi dunia menyusut secara substansial dan mencapai titik terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir abad ke-15. Dengan kata lain, sejarah membuktikan bahwa mekanisme yang sama yang disajikan di sini juga dapat bekerja dalam arah yang berlawanan, mengingat kejutan eksternal—dalam hal ini, penaklukan Mongol.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
Pada abad 12-13, rentenir sudah menjadi pekerjaan khas Yahudi di Inggris, Prancis, dan Jerman, serta profesi utama mereka di Spanyol, Portugal, Italia, dan negeri Eropa Barat lainnya.
Penjelasan yang dikemukakan di sini bertentangan dengan pandangan umum bahwa orang Yahudi Eropa pada Abad Pertengahan berspesialisasi dalam peminjaman uang karena mereka dilarang menjadi anggota serikat perajin, dan karena Muslim dan Kristen dilarang meminjamkan uang dengan bunga.
Buku “The Chosen Few" berargumen bahwa orang Yahudi di Eropa Barat dengan rela berspesialisasi dalam profesi itu dan perbankan karena mereka memiliki keterampilan dan kondisi yang tepat: kemampuan membaca dan menulis, kecakapan matematika, dan sarana kelembagaan untuk menegakkan kontrak; modal yang awalnya dihimpun dari pekerjaan mereka sebagai pedagang dan perajin; dan jaringan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain di seluruh diaspora.
Peristiwa bersejarah ketiga yang berdampak besar pada Yudaisme adalah invasi Mongol ke Timur Tengah, sesuatu yang secara mengejutkan tidak ditekankan sedikit pun dalam buku-buku sejarah Yahudi.
Bangsa Mongol menginvasi Persia dan Mesopotamia pada tahun 1219; penaklukan mencapai puncaknya dengan penjarahan Baghdad pada tahun 1258. Dengan demikian runtuhlah ekonomi perkotaan dan komersial Kekhalifahan Abbasiyah, dan ekonomi Mesopotamia dan Persia mengalami kemunduran ke tahap pertanian yang menjadi ciri khasnya di masa lalu.
Akibatnya, sebagian besar orang Yahudi di Persia, Mesopotamia, dan bahkan Mesir dan Suriah, terpaksa meninggalkan Yudaisme dan pindah agama.
Norma agama, dan terutama yang menuntut pendidikan anak laki-laki, sekali lagi menjadi beban yang sangat mahal, dan cukup banyak orang Yahudi yang masuk Islam.
Sebagai akibatnya, populasi Yahudi dunia menyusut secara substansial dan mencapai titik terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir abad ke-15. Dengan kata lain, sejarah membuktikan bahwa mekanisme yang sama yang disajikan di sini juga dapat bekerja dalam arah yang berlawanan, mengingat kejutan eksternal—dalam hal ini, penaklukan Mongol.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(min)
tulis komentar anda