Presiden Nikaragua Bilang Iran dan Korut Punya Hak Miliki Bom Nuklir
Jum'at, 03 Februari 2023 - 13:33 WIB
Sebelumnya pada hari yang sama, Menlu Iran Amir-Abdollahian mengatakan kepada Majelis Nasional Nikaragua bahwa Iran dan Nikaragua memiliki banyak kesamaan.
Kedua negara, yang sama-sama terkena sanksi AS, telah menandatangani nota kesepahaman pada Rabu malam untuk kerja sama yang lebih besar.
Amir-Abdollahian, yang memulai kunjungannya ke Nikaragua pada hari Rabu, selanjutnya akan menuju ke Venezuela. Jadwal kunjungan itu bersumber dari Kementerian Luar Negeri Iran.
Amir-Abdollahian mengatakan Ortega dan Presiden Iran Ebrahim Raisi telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah untuk mengimplementasikan perjanjian bilateral yang ditandatangani pada akhir 2022.
Pada bulan Desember, Menlu Iran Amir-Abdollahian dan Menlu Nikaragua Denis Moncada menandatangani kesepakatan di Teheran yang mencakup masalah energi, meskipun tidak ada detail yang dibagikan.
"Pada Rabu malam, kedua negara menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama budaya, ilmiah, kesehatan, juga kerja sama di bidang politik dan kerja sama di semua bidang kebaikan bersama,” kata Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo, yang juga istri Ortega.
Iran juga mempertahankan hubungan yang kuat dengan Venezuela dan Kuba, yang juga terkena sanksi internasional pimpinan AS dan telah banyak dikritik karena rezim otoriter mereka.
Sebagai presiden yang semakin otoriter, Ortega telah menekan organisasi hak asasi manusia (HAM) di negaranya dan Gereja Katolik, yang dituduhnya mendukung protes anti-pemerintah tahun 2018.
Namun pemimpin itu menawarkan dukungan untuk protes massa yang sedang berlangsung di Peru, mengatakan bahwa presiden terguling Pedro Castillo harus dibebaskan dari penjara dan dipulihkan kekuasaannya.
Kedua negara, yang sama-sama terkena sanksi AS, telah menandatangani nota kesepahaman pada Rabu malam untuk kerja sama yang lebih besar.
Amir-Abdollahian, yang memulai kunjungannya ke Nikaragua pada hari Rabu, selanjutnya akan menuju ke Venezuela. Jadwal kunjungan itu bersumber dari Kementerian Luar Negeri Iran.
Amir-Abdollahian mengatakan Ortega dan Presiden Iran Ebrahim Raisi telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah untuk mengimplementasikan perjanjian bilateral yang ditandatangani pada akhir 2022.
Pada bulan Desember, Menlu Iran Amir-Abdollahian dan Menlu Nikaragua Denis Moncada menandatangani kesepakatan di Teheran yang mencakup masalah energi, meskipun tidak ada detail yang dibagikan.
"Pada Rabu malam, kedua negara menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama budaya, ilmiah, kesehatan, juga kerja sama di bidang politik dan kerja sama di semua bidang kebaikan bersama,” kata Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo, yang juga istri Ortega.
Iran juga mempertahankan hubungan yang kuat dengan Venezuela dan Kuba, yang juga terkena sanksi internasional pimpinan AS dan telah banyak dikritik karena rezim otoriter mereka.
Sebagai presiden yang semakin otoriter, Ortega telah menekan organisasi hak asasi manusia (HAM) di negaranya dan Gereja Katolik, yang dituduhnya mendukung protes anti-pemerintah tahun 2018.
Namun pemimpin itu menawarkan dukungan untuk protes massa yang sedang berlangsung di Peru, mengatakan bahwa presiden terguling Pedro Castillo harus dibebaskan dari penjara dan dipulihkan kekuasaannya.
(min)
tulis komentar anda