Al-Qur'an Hendak Dibakar Lagi Hari Ini di Norwegia, tapi Dicegah
Jum'at, 03 Februari 2023 - 08:16 WIB
OSLO - Kelompok demonstran anti-Islam berencana membakar salinan Al-Qur'an di depan Kedutaan Turki di Oslo, Norwegia , hari ini (3/2/2023). Namun, polisi setempat melarangnya.
Rencana itu mengikuti aksi politisi anti-Islam Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang telah membakar salinan Al-Qur'an di dekat Kedutaan Turki di Stockholm dan Kopenhagen beberapa waktu lalu.
Dalam aksi terakhirnya di depan masjid Kedutaan Turki di Kopenhagen, Paludan mengancam akan membakar salinan kitab suci umat Islam itu rutin setiap hari Jumat sampai Swedia diterima sebagai anggota NATO.
Inspektur Polisi Oslo Martin Strand dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis membenarkan bahwa sekelompok pengunjuk rasa berencana untuk membakar salinan Al-Qur'an di luar Kedutaan Turki di Oslo pada hari ini.
"Polisi menekankan bahwa pembakaran Al-Quran adalah pernyataan politik yang sah di Norwegia, tetapi acara ini tidak dapat dilanjutkan karena masalah keamanan," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Langkah pencegahan itu dilakukan setelah Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Norwegia Erling Skjonsberg atas rencana demo provokatif tersebut.
“Setelah mengetahui bahwa akan ada serangan terhadap kitab suci kami, Al-Qur'an, di Norwegia besok, duta besar Norwegia untuk Turki baru saja dipanggil ke kementerian kami,” kata seorang sumber diplomatik Turki kepada Anadolu Agency pada Kamis pagi.
"Pendekatan [Norwegia] untuk tidak mencegah tindakan provokatif yang direncanakan, yang jelas merupakan kejahatan rasial...tidak dapat diterima dan kami berharap tindakan ini tidak diizinkan," lanjut sumber tersebut.
Norwegia tidak asing dengan aksi pembakaran Al-Qur'an. Lars Thorsen, seorang ekstrimis anti-Islam yang terkenal, pernah membakar salinan Al-Qur'an di negara itu tahun lalu.
Rencana itu mengikuti aksi politisi anti-Islam Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang telah membakar salinan Al-Qur'an di dekat Kedutaan Turki di Stockholm dan Kopenhagen beberapa waktu lalu.
Dalam aksi terakhirnya di depan masjid Kedutaan Turki di Kopenhagen, Paludan mengancam akan membakar salinan kitab suci umat Islam itu rutin setiap hari Jumat sampai Swedia diterima sebagai anggota NATO.
Inspektur Polisi Oslo Martin Strand dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis membenarkan bahwa sekelompok pengunjuk rasa berencana untuk membakar salinan Al-Qur'an di luar Kedutaan Turki di Oslo pada hari ini.
"Polisi menekankan bahwa pembakaran Al-Quran adalah pernyataan politik yang sah di Norwegia, tetapi acara ini tidak dapat dilanjutkan karena masalah keamanan," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Langkah pencegahan itu dilakukan setelah Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Norwegia Erling Skjonsberg atas rencana demo provokatif tersebut.
“Setelah mengetahui bahwa akan ada serangan terhadap kitab suci kami, Al-Qur'an, di Norwegia besok, duta besar Norwegia untuk Turki baru saja dipanggil ke kementerian kami,” kata seorang sumber diplomatik Turki kepada Anadolu Agency pada Kamis pagi.
"Pendekatan [Norwegia] untuk tidak mencegah tindakan provokatif yang direncanakan, yang jelas merupakan kejahatan rasial...tidak dapat diterima dan kami berharap tindakan ini tidak diizinkan," lanjut sumber tersebut.
Norwegia tidak asing dengan aksi pembakaran Al-Qur'an. Lars Thorsen, seorang ekstrimis anti-Islam yang terkenal, pernah membakar salinan Al-Qur'an di negara itu tahun lalu.
(min)
tulis komentar anda