Putin Ungkap Misi Paling Penting untuk Militer Rusia
Kamis, 02 Februari 2023 - 05:45 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menegaskan Ukraina seharusnya tidak memiliki kemampuan menargetkan wilayah perbatasan Rusia.
Putin pada Senin (30/1/2023) menambahkan, ini adalah misi Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Moskow.
Komentarnya muncul sehari setelah penembakan Ukraina terjadi di dekat pipa di Wilayah Bryansk, dan di tengah desas-desus AS sedang bersiap memberikan proyektil jarak jauh ke Kiev.
“Tentu saja, misi prioritasnya adalah menghilangkan kemungkinan serangan, tapi itu adalah tugas militer,” papar Putin dalam konferensi video tentang pekerjaan infrastruktur di wilayah perbatasan Belgorod, Bryansk dan Kursk, serta Crimea.
“Sekitar 3.700 penduduk desa perbatasan di Wilayah Belgorod telah mengungsi akibat serangan artileri Ukraina,” ungkap Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin mengatakan pada pertemuan tersebut.
Dia menambahkan, “Pemerintah telah menyisihkan dana untuk menyediakan perumahan dan semua yang mereka butuhkan.”
Pihak berwenang di Belgorod dan Bryansk mencatat masing-masing dua serangan artileri Ukraina pada Selasa.
Di Wilayah Bryansk, satu proyektil jatuh ke lapangan dekat gardu pipa Druzhba (Persahabatan). “Aliran minyak belum terpengaruh, tetapi staf saluran pipa dalam keadaan siaga tinggi,” papar pernyataan Transneft tentang insiden tersebut.
Tiga desa di wilayah Belgorod dan satu di Kursk juga menjadi sasaran meriam dan roket Ukraina pada Selasa, menurut laporan dari zona operasi tempur.
Ini merupakan tambahan dari lebih dari 150 artileri Ukraina yang ditembakkan ke Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Pemerintah di Kiev telah berulang kali meminta dukungan Barat untuk rudal jarak jauh, seperti Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 (ATACMS), yang memiliki jangkauan sekitar 300 km.
Menurut Wall Street Journal, AS diam-diam menyabotase sistem artileri roket HIMARS yang dikirim ke Ukraina, sehingga mereka tidak dapat meluncurkan ATACMS bahkan jika Kiev entah bagaimana berhasil mendapatkannya.
Namun pada Selasa, Reuters melaporkan Washington sedang bersiap memasukkan rudal yang berbeda dengan jangkauan hingga 150 km, masih memungkinkan pasukan Kiev untuk menyerang jauh di dalam Rusia.
Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB) terdiri dari bom pesawat yang dipasang pada mesin roket dan dapat ditembakkan dari HIMARS.
Sementara itu, Kepala Intelijen Ukraina Kirill Budanov mengancam "akan ada masalah di dalam Rusia" sampai Kiev memulihkan perbatasan yang diklaimnya.
Kata-kata Budanov mengikuti komentar publik Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov yang berbicara pada Desember tentang prospek “ledakan” di seluruh Rusia.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Washington bahwa memberikan senjata berat ke Ukraina berisiko melewati "garis merah" Rusia dan melibatkan AS serta NATO dalam konflik secara langsung.
AS dan sekutunya bersikeras mereka bukan pihak dalam permusuhan, tetapi terus mempersenjatai Kiev dengan senjata canggih.
Putin pada Senin (30/1/2023) menambahkan, ini adalah misi Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Moskow.
Komentarnya muncul sehari setelah penembakan Ukraina terjadi di dekat pipa di Wilayah Bryansk, dan di tengah desas-desus AS sedang bersiap memberikan proyektil jarak jauh ke Kiev.
“Tentu saja, misi prioritasnya adalah menghilangkan kemungkinan serangan, tapi itu adalah tugas militer,” papar Putin dalam konferensi video tentang pekerjaan infrastruktur di wilayah perbatasan Belgorod, Bryansk dan Kursk, serta Crimea.
“Sekitar 3.700 penduduk desa perbatasan di Wilayah Belgorod telah mengungsi akibat serangan artileri Ukraina,” ungkap Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin mengatakan pada pertemuan tersebut.
Dia menambahkan, “Pemerintah telah menyisihkan dana untuk menyediakan perumahan dan semua yang mereka butuhkan.”
Pihak berwenang di Belgorod dan Bryansk mencatat masing-masing dua serangan artileri Ukraina pada Selasa.
Di Wilayah Bryansk, satu proyektil jatuh ke lapangan dekat gardu pipa Druzhba (Persahabatan). “Aliran minyak belum terpengaruh, tetapi staf saluran pipa dalam keadaan siaga tinggi,” papar pernyataan Transneft tentang insiden tersebut.
Baca Juga
Tiga desa di wilayah Belgorod dan satu di Kursk juga menjadi sasaran meriam dan roket Ukraina pada Selasa, menurut laporan dari zona operasi tempur.
Ini merupakan tambahan dari lebih dari 150 artileri Ukraina yang ditembakkan ke Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Pemerintah di Kiev telah berulang kali meminta dukungan Barat untuk rudal jarak jauh, seperti Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 (ATACMS), yang memiliki jangkauan sekitar 300 km.
Menurut Wall Street Journal, AS diam-diam menyabotase sistem artileri roket HIMARS yang dikirim ke Ukraina, sehingga mereka tidak dapat meluncurkan ATACMS bahkan jika Kiev entah bagaimana berhasil mendapatkannya.
Namun pada Selasa, Reuters melaporkan Washington sedang bersiap memasukkan rudal yang berbeda dengan jangkauan hingga 150 km, masih memungkinkan pasukan Kiev untuk menyerang jauh di dalam Rusia.
Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB) terdiri dari bom pesawat yang dipasang pada mesin roket dan dapat ditembakkan dari HIMARS.
Sementara itu, Kepala Intelijen Ukraina Kirill Budanov mengancam "akan ada masalah di dalam Rusia" sampai Kiev memulihkan perbatasan yang diklaimnya.
Kata-kata Budanov mengikuti komentar publik Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov yang berbicara pada Desember tentang prospek “ledakan” di seluruh Rusia.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Washington bahwa memberikan senjata berat ke Ukraina berisiko melewati "garis merah" Rusia dan melibatkan AS serta NATO dalam konflik secara langsung.
AS dan sekutunya bersikeras mereka bukan pihak dalam permusuhan, tetapi terus mempersenjatai Kiev dengan senjata canggih.
(sya)
tulis komentar anda