Perusahaan Rusia Beri Hadiah Rp1 Miliar untuk Hancurkan Tank Abrams dan Leopard 2
Senin, 30 Januari 2023 - 16:47 WIB
MOSKOW - Perusahaan bahan kimia Rusia, Fores, menawarkan hadiah kepada tentara yang dapat menghancurkan tank M1 Abrams dan Leopard 2 di Ukraina.
Kabar itu muncul setelah Washington dan Berlin menyetujui pengiriman tank tempur itu ke Kiev pekan lalu.
"Prajurit Rusia yang menghancurkan atau merebut tank tempur Leopard 2 Jerman atau Abrams Amerika akan menerima hadiah uang," ungkap pernyataan perusahaan itu dalam situsnya pada Jumat (27/1/2023).
“Fores akan membayar 5 juta rubel (Rp1 miliar) untuk trofi pertama. Pembayaran untuk setiap yang berikutnya … akan menjadi 500.000 rubel (Rp108 juta).”
Perusahaan itu menambahkan, “Jika Ukraina memperoleh jet tempur F-15 dan F-16, Fores akan memberikan hadiah 15 juta rubel (Rp3 miliar) untuk pesawat pertama yang jatuh.”
“Keputusan untuk mentransfer tank Barat ke Kiev menunjukkan NATO tidak hanya mengirimkan senjata pertahanan ke Ukraina, yang menyoroti perlunya konsolidasi dan dukungan untuk tentara kita,” ungkap perusahaan itu.
Perusahaan menjelaskan, “Kami telah melakukan ini sejak hari pertama operasi militer khusus (Rusia) dan akan terus mendukung prajurit kami.”
Didirikan pada tahun 2000, Fores membuat dan menjual proppant, zat kasar yang digunakan perusahaan minyak dan gas untuk fracking, menurut situs webnya. Kantor perusahaan berada di Ekaterinburg, Rusia.
Pada Minggu, aktor Rusia Ivan Okhlobystin, yang dikenal memiliki pandangan garis keras, mengumumkan hadiah serupa di blognya.
“Beberapa anggota komunitas bisnis besar telah mengizinkan saya memberi tahu Anda bahwa mereka menetapkan hadiah 10 juta rubel (Rp2,2 miliar) untuk setiap Abrams yang hancur,” tulis dia.
Berlin mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan memasok Kiev dengan 14 Leopard 2 dan telah memberi lampu hijau pengiriman tank buatan Jerman dari negara-negara Eropa lainnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Jerman dan mitranya ingin memasok total 112 tank.
Sedangkan 31 tank Abrams yang dijanjikan AS harus dirakit terlebih dahulu. Politico melaporkan pekan lalu bahwa itu bisa memakan waktu "berbulan-bulan, atau berpotensi bertahun-tahun" sebelum mereka meluncur ke medan perang.
Rusia menyatakan senjata asing akan menyebabkan eskalasi, tetapi tidak akan mengubah jalannya konflik. Kremlin mengatakan tank Barat di Ukraina akan diperlakukan sebagai target yang sah.
Kabar itu muncul setelah Washington dan Berlin menyetujui pengiriman tank tempur itu ke Kiev pekan lalu.
"Prajurit Rusia yang menghancurkan atau merebut tank tempur Leopard 2 Jerman atau Abrams Amerika akan menerima hadiah uang," ungkap pernyataan perusahaan itu dalam situsnya pada Jumat (27/1/2023).
“Fores akan membayar 5 juta rubel (Rp1 miliar) untuk trofi pertama. Pembayaran untuk setiap yang berikutnya … akan menjadi 500.000 rubel (Rp108 juta).”
Perusahaan itu menambahkan, “Jika Ukraina memperoleh jet tempur F-15 dan F-16, Fores akan memberikan hadiah 15 juta rubel (Rp3 miliar) untuk pesawat pertama yang jatuh.”
“Keputusan untuk mentransfer tank Barat ke Kiev menunjukkan NATO tidak hanya mengirimkan senjata pertahanan ke Ukraina, yang menyoroti perlunya konsolidasi dan dukungan untuk tentara kita,” ungkap perusahaan itu.
Perusahaan menjelaskan, “Kami telah melakukan ini sejak hari pertama operasi militer khusus (Rusia) dan akan terus mendukung prajurit kami.”
Didirikan pada tahun 2000, Fores membuat dan menjual proppant, zat kasar yang digunakan perusahaan minyak dan gas untuk fracking, menurut situs webnya. Kantor perusahaan berada di Ekaterinburg, Rusia.
Pada Minggu, aktor Rusia Ivan Okhlobystin, yang dikenal memiliki pandangan garis keras, mengumumkan hadiah serupa di blognya.
“Beberapa anggota komunitas bisnis besar telah mengizinkan saya memberi tahu Anda bahwa mereka menetapkan hadiah 10 juta rubel (Rp2,2 miliar) untuk setiap Abrams yang hancur,” tulis dia.
Berlin mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan memasok Kiev dengan 14 Leopard 2 dan telah memberi lampu hijau pengiriman tank buatan Jerman dari negara-negara Eropa lainnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Jerman dan mitranya ingin memasok total 112 tank.
Sedangkan 31 tank Abrams yang dijanjikan AS harus dirakit terlebih dahulu. Politico melaporkan pekan lalu bahwa itu bisa memakan waktu "berbulan-bulan, atau berpotensi bertahun-tahun" sebelum mereka meluncur ke medan perang.
Rusia menyatakan senjata asing akan menyebabkan eskalasi, tetapi tidak akan mengubah jalannya konflik. Kremlin mengatakan tank Barat di Ukraina akan diperlakukan sebagai target yang sah.
(sya)
tulis komentar anda