Profil Patriark Kirill, Kepala Gereja Ortodoks Rusia
Selasa, 24 Januari 2023 - 16:50 WIB
JAKARTA - Kepala Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill memperingatkan kiamat akan terjadi apabila Rusia hancur. Kirill mengeklaim komunitas internasional dan Rusia menghadapi ancaman yang sangat besar. Peringatan tersebut muncul pada Kamis (19/1/2023) setelah kebaktian Hari Raya Epiphany Kristen Ortodoks.
Seperti dikutip dari Russian Today, gereja Ortodoks Rusia mengimbau pasukan Kremlin dan Kiev untuk melakukan gencatan senjata menjelang serta selama Natal Ortodoks pada 7 Januari 2023. Hal itu bertujuan untuk memberikan kesempatan pemeluk agama tersebut menghadiri kebaktian.
Permintaan itu dikabulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin pun mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari. Namun gencatan senjata tersebut ditolak Kiev. Pejabat Kiev berpandangan tawaran tersebut adalah sebuah kemunafikan dan tipu daya Rusia.
Vladimir Mikhailovich Gundyaev atau Patriark Kirill lahir di Leningrad pada 20 November 1946. Ayahnya merupakan seorang pendeta, sementara sang ibu adalah seorang guru. Pada 1969, Vladimir Mikhailovich Gundayev mengambil sumpah biara dan berganti nama menjadi Kirill. Sejak saat itu, ia memulai kariernya di gereja.
Pada 1989, Kirill menjadi Ketua Departemen Hubungan Luar Gereja serta menjadi anggota Sinode Suci. Kemudian pada 1991, ia terpilih menjadi metropolitan Smolensk dan Kaliningrad. Diketahui, ia berpartisipasi dalam banyak acara Ortodoks internasional.
Ia mengunjungi semua gereja Ortodoks lokal serta memberikan kontribusi dalam upaya menghubungkan Gereja Ortodoks Rusia dengan Gereja Ortodoks di luar Rusia. Pada 2008, ia merupakan Locum Tenens dari Tahta Patriarkal.
Setelah kematian Patriark Alexy II pada 2008, Kirill pun dipilih untuk menggantikannya. Patriark Kirill dinobatkan sebagai patriark ke-16 Gereja Ortodoks Rusia pada 2009. Kirill mempunyai pengaruh signifikan terhadap masyarakat sipil, penganut Ortodoks, serta pemerintah Rusia.
Kirill juga diperkirakan mempunyai kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Bahkan keduanya kerap mengadakan pertemuan. Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Kirill sangat mendukung Putin. Ia pun telah memberikan beberapa khotbah serta memberikan restunya kepada pasukan Rusia.
Seperti dikutip dari Russian Today, gereja Ortodoks Rusia mengimbau pasukan Kremlin dan Kiev untuk melakukan gencatan senjata menjelang serta selama Natal Ortodoks pada 7 Januari 2023. Hal itu bertujuan untuk memberikan kesempatan pemeluk agama tersebut menghadiri kebaktian.
Permintaan itu dikabulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin pun mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari. Namun gencatan senjata tersebut ditolak Kiev. Pejabat Kiev berpandangan tawaran tersebut adalah sebuah kemunafikan dan tipu daya Rusia.
Vladimir Mikhailovich Gundyaev atau Patriark Kirill lahir di Leningrad pada 20 November 1946. Ayahnya merupakan seorang pendeta, sementara sang ibu adalah seorang guru. Pada 1969, Vladimir Mikhailovich Gundayev mengambil sumpah biara dan berganti nama menjadi Kirill. Sejak saat itu, ia memulai kariernya di gereja.
Pada 1989, Kirill menjadi Ketua Departemen Hubungan Luar Gereja serta menjadi anggota Sinode Suci. Kemudian pada 1991, ia terpilih menjadi metropolitan Smolensk dan Kaliningrad. Diketahui, ia berpartisipasi dalam banyak acara Ortodoks internasional.
Ia mengunjungi semua gereja Ortodoks lokal serta memberikan kontribusi dalam upaya menghubungkan Gereja Ortodoks Rusia dengan Gereja Ortodoks di luar Rusia. Pada 2008, ia merupakan Locum Tenens dari Tahta Patriarkal.
Setelah kematian Patriark Alexy II pada 2008, Kirill pun dipilih untuk menggantikannya. Patriark Kirill dinobatkan sebagai patriark ke-16 Gereja Ortodoks Rusia pada 2009. Kirill mempunyai pengaruh signifikan terhadap masyarakat sipil, penganut Ortodoks, serta pemerintah Rusia.
Kirill juga diperkirakan mempunyai kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Bahkan keduanya kerap mengadakan pertemuan. Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Kirill sangat mendukung Putin. Ia pun telah memberikan beberapa khotbah serta memberikan restunya kepada pasukan Rusia.
(esn)
tulis komentar anda