Ajudan Zelensky: Polisi Rahasia Ukraina Tembak Mati Orang yang Selamatkan Kiev

Jum'at, 20 Januari 2023 - 13:19 WIB
Denis Kireev (lingkaran biru) ditembak mati oleh polisi rahasia Ukraina. Foto/observador
KIEV - Eksekusi di luar hukum terhadap Denis Kireev pada Maret 2022 disebabkan kurangnya koordinasi antara dinas keamanan.

Pernyataan itu diungkapkan ajudan utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak, Kamis (19/1/2023).

Mikhail Podoliak menanggapi laporan Wall Street Journal (WSJ) yang menggambarkan Denis Kireev, bankir berusia 45 tahun itu sebagai aset intelijen militer Ukraina. Kireev konon membantu menyelamatkan Kiev dari serangan Rusia.



Kireev terbunuh pada 2 Maret tahun lalu. “Tubuhnya dibuang di trotoar Kiev dengan lubang peluru di belakang tengkorak," ungkap laporan WSJ.



Media Ukraina melaporkan pada saat itu dinas keamanan negara itu, SBU, memiliki bukti “jelas” bahwa Kireev telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.

Intelijen militer, bagaimanapun, mengatakan dia "meninggal melindungi Ukraina."

Kematian bankir berusia 45 tahun itu menjadi sorotan lagi oleh WSJ, yang mewawancarai kerabat dan rekan Kireev, serta pria yang jadi bosnya, Jenderal Kirill Budanov, kepala intelijen militer Ukraina (GUR).



Bankir itu setia kepada Kiev, mengumpulkan dana untuk pertempuran "brigade sukarelawan" Ukraina di Donbass setelah 2014, dan "menikmati peran 007," menurut teman dan rekannya.

Budanov mengatakan dia telah merekrut Kireev pada 2021 karena kontak bisnisnya dengan Rusia, dan menerima informasi berguna darinya selama berbulan-bulan sebelum konflik meningkat.

“Jika bukan karena Kireev, kemungkinan besar Kiev akan direbut,” papar Budanov kepada WSJ.

Kireev datang ke Budanov pada 23 Februari dan mengatakan Rusia akan "menyerang" keesokan harinya, dengan tujuan utama merebut Bandara Antonov di Gostomel, dekat Kiev.

“Laporan itu memberi Ukraina beberapa jam yang berharga untuk memindahkan pasukan untuk melawan serangan Rusia dan akhirnya melumpuhkan bandara, menyelamatkan ibu kota,” ujar jenderal itu.

Budanov mengatakan dia telah meminta Kireev menghadiri pembicaraan gencatan senjata di Belarusia, karena dia secara pribadi mengenal dua anggota delegasi Rusia.

Dia difoto saat pembicaraan, dan SBU curiga. Malam sebelum pembicaraan putaran kedua, Kireev menerima telepon dari perwira kontraintelijen SBU, Alexander Poklad.

“Poklad telah meminta pertemuan,” ungkap petugas keamanan Kireev kepada WSJ.

Kireev telah memberi tahu pengawalnya bahwa dia mungkin akan ditangkap dan menginstruksikan mereka untuk tidak ikut campur.

Mereka dengan patuh dilucuti ketika SBU mengepung mereka di luar Katedral St Sophia. Kireev diseret ke dalam mobil minivan SBU. Mayatnya ditemukan sekitar 90 menit kemudian.

GUR mengatur penguburan pahlawan itu dan Zelensky secara anumerta memberi Kireev medali untuk "tugas luar biasa".

WSJ juga mencatat kepemimpinan SBU disingkirkan pada Juli 2022. Selama wawancara dengan outlet Estonia pada Kamis, Podoliak mengomentari cerita WSJ dengan menyalahkan kematian Kireev karena miskomunikasi.

“Itu adalah hari-hari pertama perang. Pembunuhannya disebabkan fakta bahwa tidak ada koordinasi terpadu antara struktur keamanan. Ada klaim tertentu terhadapnya, mereka tidak punya waktu untuk menyelesaikan klaim tersebut dalam format dialog,” papar ajudan Zelensky itu.

“ISIS adalah anak kecil dibandingkan dengan rezim Kiev,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, mengomentari penjelasan Podoliak dan mengacu pada teroris Negara Islam.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More